Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

Pria Dewasa lebih rasional dalam keputusan pembelian

Secara umum Pria Dewasa, lebih mudah diyakinkan dengan data yang spesifik dan jelas, ketimbang harga atau penawaran lain.Pada dasarnya dia, akan meminta pertimbangan oranglain sebelum memutuskan membeli sebuah produk atau jasa. Pada rekan kerja, teman, tetangga,keluarga dan kemudian pada istri mereka! Berbeda dari kebanyakan remaja,pemuda, atau wanita, pria dewasa tidak terlalu mementingkan brand, kualitas dan service.After sales lebih penting ketimbang faktor lain saat memutuskan membeli sebuah produk atau jasa Pria Dewasa sering disebut sebagai ‘considerate buyer’ karena kemampuannya menimbang sebelum memutuskan untuk membeli dan biasanya cenderung loyal terhadap sesuatu produk atau jasa yang dibelinya. Jika targeting produk kita adalah pria dewasa,maka hendaknya kita mampu memberikan informasi yang jelas,ringkas dan padat.Kepraktisan akan menjadi acuan utama didalam penilaiannya,disamping faktor benefit tambahan.Untuk itu Faktor kredibilitas dan performance dari penjual akan sangat

Anak menjadi Katalisator Jitu dalam Pemasaran

Tanpa kita sadari media promosi lewat TV banyak membidik anak-nak kita sebagai alat katalisator informasi produk,yang ditirukan ulang lewat ucapan maupun gerakan oleh anak kita.Bahkan terkadang seorang anak melihat apapun yang ditayangkan di TV dan meminta pada orangtua mereka, meski mereka tidak sungguh membutuhkannya, hanya agar terlihat keren di lingkungannya. Anak-anak akan melihat pada apa yang dapat mereka peroleh dari sebuah produk atau jasa yang ditawarkan (reward) meski hal itu tak sungguh-sungguh bernilai Sangat tinggi tingkat penyerapan memori atas sebuah produk atas jasa (kemampuan fototropik yang masih tinggi cenderung membuat mereka menghafal bentuk, warna, dimensi dan rasa dari sebuah produk sebelum orangtua mereka. Untuk produk-produk tertentu justru anaklah yang mengambil keputusan,tidak jarang itu adalah kebutuhan orang dewasa,seperti; sepeda motor,mobil, rumah, bahkan makanan dan tempat rekreasi.Untuk itu para usaha mikro khususnya sektor perdagangan juga harus mempe

Bangun Posisioning Produk Anda Pada Ibu Rumah Tangga!!!!!!!

Ibu Rumah Tangga adalah Kunci Decision Maker dalam keluarga untuk hampir semua produk kebutuhan sehari-hari dirumah! Pilihan mereka atas produk dan jasa adalah hasil dari pengamatan, pengolahan data, studi banding, benchmarking, dan analisa kualitas dan service atas barang atau jasa yang hendak atau telah dibeli Ibu Rumah Tangga selalu mengetahui yang terbaik bagi keluarga mereka, untuk memperoleh loyalitas mereka, kenali perilaku konsumen mereka secara lebih rinci. Ibu Rumah Tangga Menjadi penentu pengambil keputusan dalam memilih produk,Menjadi penentu pengambil keputusan untuk loyal dalam satu produk atau service,Menjadi media pengiklan terbaik yang pernah ada! Kepuasan mereka dapat menurun pada anak-anak, keluarga bahkan tetangga mereka,Bahkan Ibu Rumah Tangga Adalah valuable customer terbesar dalam market! Menurut Al Ries dan Jack Trout yang dikutip oleh Kotler (2000:341) menyatakan bahwa Positioning adalah :“Penentuan posisi di mulai dari produk. Suatu barang, jasa, perusahaan,

Rekomendasi Pengembangan UMK

Rekomendasi yang sangat strategis bagi pengembangan UMK(Usaha Mikro dan Kecil) yang ada di jawa timur. adalah: 1. Capacity building for Attractiveness of the market offering & 2. Networking building. Capacity Building for Attractiveness of the market offering; memberikan deskripsi dan pemahaman tentang pemetaan wilayah usaha dan produk unggulan serta potensi pasar agar para unit usaha mikro, kecil dan menengah dapat mengetahui peta bisnis di masing-masing wilayah dan terpacu untuk berinisiatif dalam mengembangkan usahanya, dalam konteks UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Secara objektif terdapat persoalan yang sangat mendasar dalam regulasi dimaksud, dimana kurangnya sosialisasi mengenai wacana retribusi dan larangan praktek monopoli itu sendiri,serta dukungan pemerintah daerah terhadap keberlangsungan UMK karena kondisi daerah masih dalam wacana euphoria otonomi daerah. Networking Building; membangun jaringan kerja di masing-mas

Berbisnis dengan hati

Membangun Bisnis dengan menciptakan Ketenangan,Kebersihan dan Keikhlasan Hati Untuk membangun sebuah bisnis yang memiliki keberlanjutan dan tumbuh berkembang serta mampu bertahan dan menang menghadapi persaingan yang semakin ketat sekarang ini,dibutuhkan suatu bisnis yang dibangun dengan hati dimana mendatangkan ketenangan,kebersihan dan keikhlasan baik bagi yang menawarkan ataupun pembelinya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membangun bisnis dengan hati yaitu: 1. Bangunlah bisnis anda dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran. “Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah. Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta, maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut. (HR. Bukhari – Muslim) 2.Bangun silaturrahim dengan menciptakan komunikasi yang lebih dekat dan bersifat intens sehingga pelanggan menjadi terikat secara emosional dengan kita. “Ba

Membangun Daya Saing dengan memberi nilai pelayanan

Pelayanan menjadi dalah satu faktor kunci keberhasilan bisnis untuk itu membangun pelayanan sesuatu yang mutlak harus dilakukan agar bisnis kita menjadi survive.Nilai pelayanan ini apabila dilakukan secara cerdas akan menyebabkan murah secara biaya namun menghasilkan nilai yang berdampak pada harga dan memberi keuntungan yang maksimal.Ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membangun nilai pelayanan,meliputi : 1. Nilai – nilai individu, dan psikografis dalam ilmu – ilmu sosial dianggap sebagai the softer side of science ( Kahle dan Chiagouris, 1997). Mereka berpendapat bahwa nilai – nilai individu mempunyai hubungan langsung terhadap perilaku konsumen. Kasali (1998) mengartikan nilai individu sebagai sesuatu yang dipercaya seseorang yang dalam beberapa hal lebih disukai dari hal – hal yang berlawanan (preferable to its opposite). 2. Faktor harga,kesesuaian antara harga dengan manfaat yang diterima oleh pelanggan.Dimana factor keunikan menjadi kunci utama,semakin unik l

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Usaha Kecil

Pertumbuhan usaha kecil yang ditandai dengan : (1) pertumbuhan poduksi, (2) pertumbuhan penjualan, (3) pertumbuhan pendapatan, dan (4) pertumbuhan laba. (Davidsson et al., 2002; Shanmugam and Bhaduri, 2002),sangat dipengaruhi oleh beberapa Faktor internal dan Faktor eksternal meliputi dibawah ini : Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan kecil meliputi (ISBRC – Pupuk, 2003): (1)Kemampuan manajerial, (2)Pengalaman pemilik atau pengelola, (3)Kemampuan untuk mengakses pasar input dan output, teknologi produksi, dan sumber-sumber permodalan, (4)Besar kecilnya modal yang dimiliki. dan Davidsson et al. (2002) menambahkan, (5)Besarnya unit usaha (firm size), (6)Lamanya usaha (age),dan (7)Legalitas dari unit usaha (legal form). Sedangkan beberapa faktor eskternal termaksud, antara lain (Tambunan, 1999): (1)Dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta, (2)Kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun dunia, dan (3)Kemajuan t

Nasib Usaha Mikro dan Kecil dalam AFTA DAN ACFTA

Strategi Pengembangan Wanita Pengusaha Kecil di Surabaya

1) Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis melihat ada gejala bahwa persaingan tidak sehat mulai menjangkiti WPK di Surabaya, mereka secara sistematis telah melakukan penghancuran pasar, seperti kasus banting harga, agar produksinya mampu terserap oleh pasar. Dalam UU 5/99 tentang praktek monopoli dan persaingan tidak sehat, memang UKM merupakan sektor yang harus dilindungi oleh pemerintah, tetapi itu dalam konteks persaingan dengan pemodal besar atau konglomerat, namun apabila mereka bersaing sesama UMK/WPK maka siapa yang melakukan praktek monopoli dan persaingan tidak sehat juga bisa diajukan tuntutan hukum. 2) Jumlah WPK yang sangat besar di Surabaya secara substantief akan semakin memperkuat iklim persaingan diantara mereka, dari iklim persaingan itulah mereka satu sama lain bisa saling menjatuhkan, oleh karena itu mendesak untuk dibentuk wadah WPK bersama agar para WPK bersatu untuk menghadapi persaingan ditingkat regional, nasional, serta global. Apalagi bila melihat tanta

Penciptaan Wirausaha sebagai upaya untuk mengatasi penganguran dan pengentasan kemiskinan.

Wirausaha dinyatakan oleh Joseph Schumpeter yang dikutip oleh Buchari (2007) sebagai orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampua