Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Penguasaan Teknologi Informasi berbanding Searah dengan Kesuksesan Bisnis

Globalisasi harus diterima sebagai kenyataan yang tidak bisa ditolak. Hanya ada satu standar kesuksesan perusahaan : pangsa pasar internasional (Jack Welch, CEO GE, 1994) Untuk dapat meraih pangsa pasar internasional maka dibutuhkan kemampuan dan penguasaan Teknologi Informasi,baik untuk kegiatan Riset dan Pengembangan untuk inovasi bisnis ataupun kegiatan marketing on-line. Inovasi bisnis harus sesuai dengan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan,sehingga memiliki ciri khas dan nilai tambah yang nyata dan berbeda dengan produk pesaing. Sedangkan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk marketing secara online harus didasarkan pada aspek kemudahan akses,kontekstual dan momentum. Penelitian Hitt dan Brynjolfsson(1996) Tentang Productivity, Business Profitability, and Customer Surplus: Three Different Measures of Information Technology Value yang menghasilkan temuan bahwa : • Investasi SI/TI memberikan pengaruh yang signifikan bagi output yang dihasilkan perusahaan. Hasil anali

Perencanaan Pemasaran

Pemasaran menurut The American Marketing Association sebagai mana dikutip oleh Kotler (2003:9) adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, harga, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasinya.Berdasarkan definisi tersebut pemahaman pemasaran itu identik dengan penjualan perlu diluruskan,pemasaran itu lebih luas dari sekedar kegiatan penjualan, tetapi merupakan suatu proses kegiatan untuk membuat bagaimana cara menawarkan barang atau jasa yang dapat mempengaruhi permintaan dan keputusan pembelian konsumen secara berkelanjutan. Kondisi tersebut akan dapat dicapai jika kegiatan pemasaran memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Konsumen akan memperoleh barang atau jasa sesuai kebutuhan dan keinginannya, sedangkan produsen akan memperoleh keuntungan dari barang/jasa yang dijualnya. Semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati, baik oleh penjual maupun pembeli, maka akan semakin sering pula

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

STRATEGI PENCAPAIAN TARGET MARKETING

Usaha Mikro dan Kecil sektor perdagangan dan jasa didalam menyikapi perubahan dan persaingan yang semakin cepat, dibutuhkan fleksibilitas, pengelolaan usaha yang lebih baik, memperbesar keterlibatan individu, hubungan yang lebih lateral, dan kepemimpinan yang baik.Disamping itu usha kecil harus dapat bersaing maka perlu diciptakan keunggulan bersaing yang dapat dicapai melalui: 1.DESAIN BISNIS YANG FLEKSIBEL Dengan situasi dan kondisi yang berubah di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya, maka prinsip-prinsip manajemen sudah tentu harus mulai ada perubahan khususnya pada bidang operasi.Usaha mikro dan kecil harus mengadakan perubahan konsep atau memperkenalkan image baru secara cepat khususnya image barang lengkap,dengan harga murah. 2.KUALITAS PELAYANAN YANG BAIK DAN KONSISTEN Perusahaan mempertahankan produk /layanan berkualitas tinggi secara konsisten dengan kinerja yang baik 3.KECEPATAN PELAYAN Perusahaan menyediakan pelayanan yang cepat seperti yang diharapkan

Puasa dan Pengembangan Wirausaha

Dari Abu Hurairah R.A. dari nabi muhammad saw beliau bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, dan sungguh, bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT lebih wangi dari pada parfum misik (H.R. Bukhari) Ibadah Puasa adalah menahan lapar,haus dan hawa nafsu yang merupakan motor penggerak utama manusia mengkonsumsi sesuatu .Dimana ajaran islam memerintahkan kita untuk tidak berlebihan didalam mengkonsumsi sesuatu,yang nantinya akan mengakibatkan manusia kehilangan eksistensinya sebagai mahluq yang berakal,berakhlak dan bermartabat. Menurut Lukman fauroni : pada tingkatan praktis, prilaku ekonomi (economic behavior) sangat ditentukan oleh tingkat keyakinan atau keimanan seseorang atau sekelompok orang yang kemudian membentuk kecenderungan prilaku konsumsi dan produksi di pasar. Dengan demikian dapat disimpulkan tiga karakteristik perilaku ekonomi dengan menggunakan tingkat keim

Analisis Manajemen Strategi Pengembangan UMKM

Persaingan dunia usaha khususnya sector umkm semakin tajam dengan tingginya pertumbuhan usaha di sector UMKM pada dua tahun terakhir ini 2011-2012.Menurut Gubenur Jatim(dalam pembukaan Kadin Insitute Jatim) kontribusi UKM ke kinerja ekonomi Jatim cukup besar. Dengan jumlah unit usaha yang mencapai 4,2 juta, UKM mampu berkontribusi sebesar 52%. UMKM selama ini dikenal sebagai sector usaha yang paling fleksibel baik dalam proses,maupun pengelolaan usaha.Sehingga umkm cenderung memiliki kekuatan pada low cost dan differensiasi pelayanan yang bersifat personal.Untuk itu untuk menjaga eksistensi umkm perlu dilakukan penghematan biaya dikaitkan dengan mentransfer kemampuan dan kompetensi yang dikembangkan dalam satu bisnis ke bisnis baru.Agar dapat melakukan hal tersebut umkm harus mampu menjual produknya di atas tingkat kompetitif yang ada atau mengurangi biaya aktifitas utama dan aktifitas pendukung di bawah tingkat yang kompetitif, atau keduanya.Berikut ada beberapa langkah strategi de

ANALISIS DAMPAK PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PEMBERDAYAAN WANITA

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kunci penopang perekonomian nasional. Pada 2011, dari sisi jumlah unit usaha, 53,8 juta adalah UMKM atau 99,9% dari total usaha di Indonesia (Depkop-UKM, 2010). Demikian juga dari sisi penyerapan tenaga kerja UKM memperkerjakan 99,4 juta orang. Sedangkan dari sisi kontribusi terhadap pembentukan PDB tahun 2010, UKM memberikan kontribusi 57,12% terhadap PDB non migas. Demikian juga dengan di Jawa Timur, menurut Gubernur Jatim Dr H Soekarwo,selama ini, sektor koperasi dan UMKM memegang peranan sangat penting dalam pembangunan ekonomi dengan menyumbang sekitar 53,82 % terhadap PDRB Jawa Timur.Besarnya jumlah UMKM di Jatim yang mencapai 4.211.564 unit. Saat ini, UMKM yang bisa mengakses ke Perbankan baru 24,46%. Sementara 75,54% koperasi dan UMKM terkendala mengakses ke perbankan, meskipun feasible. BPR sebagai industri keuangan mikro kecil yang menjangkau sampai wilayah perdesaan merupakan mitra UMKM dalam memperoleh sumber permodalan.

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,KECIL DAN RUMAH TANGGA

Usaha Mikro-kecil (UMK) dan usaha rumah tangga (URT) yang tidak berbadan hukum adalah pelaku-pelaku ekonomi Jatim, tersebar di semua sektor ekonomi, merupakan usaha yang banyak menciptakan lapangan usaha tanpa harus mempunyai jenjang pendidikan tertentu atau keahlian khusus. Secara nasional kontribusi jenis usaha ini terhadap produk domestik bruto sangat signifikan. Kebijakan pemerintah untuk memberi prioritas lebih besar dalam pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan utamanya UMK dan URT sangat strategis dan akan berdampak luas terhadap penyerapan tenaga kerja. Ke depan jenis usaha semacam ini menjadi fondasi yang cukup kokoh bagi struktur perekonomian Indonesia umumnya dan perekonomian Jatim khususnya. Tahap pertama (Tahap Identifikasi) Tujuan: (1) Mengidentifikasi sub-sub sektor informal yang meiliki potensi market di Jatim maupun ekspor (2) Mengiidentifikasi jenis dan kuantitas produk yang dibutuhkan sektor perdagangan dan pariwisata di Jatim, dan

Menjadi Modern dan Berkualitas adalah Keharusan agar Survive di Persaingan Bisnis

Menjadi Modern dan berkualitas adalah suatu keharusan untuk tetap bisa survive ditengah kancah pertarungan bisnis. Menjadi modern berarti : Selalu update, mutakhir,dilengkapi dengan sarana prasarana berbasis Teknologi informasi,memiliki Sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman; Sedangkan bermutu berarti; Menjadi yang terbaik dibidangnya dan pada segmennya serta memiliki posisioning yang Bertaraf dimata konsumen/pelanggannya. Sebuah bisnis dikatakan modern kalau sudah dikelola secara professional dalam memuaskan pelanggannya dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai perusahaan dan cukup tanggap serta fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya yang selalu meningkat.Di era persaingan ketat jika ada sesuatu yang menjadi keunggulan pasar akan menjadi trend market dan akan ditiru oleh para pesaing.Untuk itu perusahaan yang memiliki ciri modern terus berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan sehingga pengelolaan yang profesional mutlak di

Factors of small business failures in 2011 and anticipated for 2012 success

Berdasarkan laporan BPS Jawa Timur 2011 Pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil Jawa Timur Triwulan II dibanding Triwulan I tahun 2011 (q-toq) sebesar 2,27 persen, sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan I tahun 2011 yang mencapai 2,32 persen.Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan produktivitas usaha pada usaha mikro dan kecil,kondisi ini disinyalir akibat adanya kurangnya sikap disiplin,suka menunda pekerjaan dan terlalu memberi toleransi terhadap kegagalan aktivitas bisnis. Untuk memahami fenomena diatas,perlu kita kaji dan pahami perkembangan teori produktivitas ; Teori Ekonomi Adam smith produktivitas Adam Smith (1723-1790) menjelaskan keuntungan adanya pembagian kerja yang dilaksanakan itu dapat mempertinggi hasil produksi. Pembagian pekerjaan sering dibedakan menjadi dua pengertian, yang pertama adalah membagi pekerjaan menjadi sederhana sehingga semua buruh dengan tingkat keahlian tertentu dapat melakukan pekerjaan.