Langsung ke konten utama

Analisis Manajemen Strategi Pengembangan UMKM

Persaingan dunia usaha khususnya sector umkm semakin tajam dengan tingginya pertumbuhan usaha di sector UMKM pada dua tahun terakhir ini 2011-2012.Menurut Gubenur Jatim(dalam pembukaan Kadin Insitute Jatim) kontribusi UKM ke kinerja ekonomi Jatim cukup besar. Dengan jumlah unit usaha yang mencapai 4,2 juta, UKM mampu berkontribusi sebesar 52%. UMKM selama ini dikenal sebagai sector usaha yang paling fleksibel baik dalam proses,maupun pengelolaan usaha.Sehingga umkm cenderung memiliki kekuatan pada low cost dan differensiasi pelayanan yang bersifat personal.Untuk itu untuk menjaga eksistensi umkm perlu dilakukan penghematan biaya dikaitkan dengan mentransfer kemampuan dan kompetensi yang dikembangkan dalam satu bisnis ke bisnis baru.Agar dapat melakukan hal tersebut umkm harus mampu menjual produknya di atas tingkat kompetitif yang ada atau mengurangi biaya aktifitas utama dan aktifitas pendukung di bawah tingkat yang kompetitif, atau keduanya.Berikut ada beberapa langkah strategi dengan menggunakan Balancescorecard untuk meningktkan eksistensi dan daya saing umkm. Learning and Growth Perspective UMKM harus bisa membidik orang-orang (target pasar) dengan mendiskripsikan secara jelas dan mengukur secara tepat apa yang dibutuhkan oleh target segmennya dan dipenuhi secara utuh dan bersifat personal.Penelitian pasar memperoleh kesimpulan untuk menciptakan sebuah produk yang diminati dan dekat dengan konsumen maka harus bisa memenuhi hal tersebut diatas. Internal Perspective Memproduksi produk dalam berbagai bentuk sehingga dapat memenuhi target pasar laki-laki dan wanita.Dengan sedikit menambahkan asesoris berupa guarante agar lebih terlihat meyakinkan bahwa produk berkualitas. Customer Perspective Memperkenalkan produk dengan memberikan test pasar dan testimoni.yang dapat membuat produk tersebut menjadi trend. Menciptakan opini bahwa produk ini benar-benar bermanfaat. Financial Perspective Membuat Harga Pokok Produksi(HPP) produk menjadi rendah dengan mengejar target unit HPP melalui konsep beli dua dapat satu atau pemberian diskon pada pembelian dengan jumlah tertentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu