Langsung ke konten utama

Penguasaan Teknologi Informasi berbanding Searah dengan Kesuksesan Bisnis

Globalisasi harus diterima sebagai kenyataan yang tidak bisa ditolak. Hanya ada satu standar kesuksesan perusahaan : pangsa pasar internasional (Jack Welch, CEO GE, 1994) Untuk dapat meraih pangsa pasar internasional maka dibutuhkan kemampuan dan penguasaan Teknologi Informasi,baik untuk kegiatan Riset dan Pengembangan untuk inovasi bisnis ataupun kegiatan marketing on-line. Inovasi bisnis harus sesuai dengan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan,sehingga memiliki ciri khas dan nilai tambah yang nyata dan berbeda dengan produk pesaing. Sedangkan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk marketing secara online harus didasarkan pada aspek kemudahan akses,kontekstual dan momentum. Penelitian Hitt dan Brynjolfsson(1996) Tentang Productivity, Business Profitability, and Customer Surplus: Three Different Measures of Information Technology Value yang menghasilkan temuan bahwa : • Investasi SI/TI memberikan pengaruh yang signifikan bagi output yang dihasilkan perusahaan. Hasil analisis menyebutkan bahwa produktivitas TI mendekati 95% pada gross marginal product serta berimplikasi positif terhadap net return. • Penggunaan SI/TI tidak berhubungan dengan supranormal profit yang didapatkan perusahaan. namun beberapa hasil analisis membuktikan adanya sedikit pengaruh negatif implementasi TI terhadap profit. • Pemanfaatan SI/TI berpengaruh signifikan terhadap consumer value, dimana hasil analisis menyebutkan bahwa penggunaan TI mampu meningkatkan surplus antara $2 milyar hingga $7 milyar per tahun. Dari hasil penelitian tersebut jika kita adopsi untuk pengembangan Usaha Kecil di wilayah Jawa Timur maka langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan produktivitas usaha kecil dengan pemanfaatan Teknologi Informasi adalah dengan membangun Website yang informatif dan komunikatif yang menyampaikan informasi tentang produk dan layanan serta manajemen Usaha Kecil. 2. Untuk menghindari biaya tinggi pada penggunaan Teknologi Informasi(TI) yang berdampak pada pengurangan profit perusahaan,maka pemanfatan TI baik penggunaan maupun maintenance harus disesuaikan dengan skala usaha dan segmentasi perusahaan.Untuk fasilitas software maupun website dapat menggunakan yang open source. 3. Agar pemanfaatan TI berpengaruh signifikan terhadap consumer Value maka penyampaian nilai produk harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dan harus disampaiakn dalam bahasa konsumen (sederhana,mudah dimengerti,sesuai dengan momentum dan pengalaman konsumen).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua