Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya
Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untuk itu ketahanan perusahaan akan diuji dan factor-faktor tangible menjadi sesuatu yang biasa saja dan mudah ditiru,hanya intangible asset yang masih memungkinkan memiliki daya tahan yang cukup lama.Intangible asset khususnya ketekunan dan konsistensi serta focus menjadi kunci suatu usaha bisa tetap bertahan dan dikenal,sehingga dapat memiliki daya tahan di Era Hypercompetition.Ada beberapa tips agar usaha kecil tetap bertahan di era hypercompetition :
1.Teguhkan keyakinan dan bulatkan tekat apapun yang terjadi Usaha anda akan tetap dijalankan. Hal ini untuk menjaga agar produk tersedia secara teratur dan sinambung di pasar.
2.Jadikan Setiap tantangan dan hambatan sebagai factor pemicu untuk membangun kreatifitas dan inovasi.dengan anda tetap berusaha dan menjadikan setiap tantangan dan hambatan sebagai pemicu untuk membangun kreatifitas dan inovasi maka anda melakukan suatu upaya untuk mengubah setiap tantangan dan hambatan yang ada menjadi sebuah peluang,hal ini membuat anda selalu siap untuk menangkap setiap kesempatan yang ada. Kondisi ini sesuai dengan pendapat dari Barney(1999) yang menyatakan bahwa cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa kadang-kadang perusahaan mampu mengembangkan kompetensi karena berada pada tempat yang tepat dan saat yang tepat.
3.Focuskan usaha anda,jangan mudah tergiur oleh perubahan pasar yang membuat anda meninggalkan inti usaha anda.Fokus akan membuat kita menjadi mahir dan memiliki talenta dalam bisnis kita,dan focus membuat kita menjadi kreatif dengan selalu mengamati pasar(konsumen dan pesaing) kemudian meniru pesaing yang sudah berhasil dengan memodifikasi produk/jasa kita menjadi lebih baik dibandingkan dengan pesaing.
4.Percayakan bisnis anda pada sisi manusia yang mengelola dimana factor pengalaman dan latihan yang sudah cukup lama akan membangun talenta seseorang dalam bentuk suatu budaya dan tatanilai dalam bekerja.Pada penanaman modal selalu mempertimbangkan segi manusianya bukan idenya. karena ide itu akan dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan, yang akan menentukan keberhasilan usaha dikelak kemudian hari.Seorang wirausahawan yang sukses,sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai watak yang baik dan menurut E hinsie, et al, (dalam Buchari 2007) dikatakan bahwa inti dari watak ialah orientasi.Menurut kamus bahasa Indonesia,(2008) orientasi didefinisikan sebagai: (1) peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar; (2).pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan. Bygrave(1994) dalam Buchari (2007)menyatakan ada beberapa faktor kritis yang berperan dalam menangkap peluang usaha yaitu:
1. Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
2. Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan keluarga dsb.
3. Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan
Komentar
Posting Komentar