Langsung ke konten utama

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki kemampuan didalam menyusun rencana usaha yang terangkum didalamnya teknik bisnis yang akan dijalankan, memvisualisasikan usaha, cara menggali dan mengelola sumber daya perusahaan. Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.Disamping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha. B. Pentingnya Rencana Usaha Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha dimana David H. Bangs, Jr. (1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan focus pada pencapaian tujuan. Dengan membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan. Menurut Bygrave, (1994:115) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun perencanaan usaha: 1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda. 2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank 3. Untuk mendapatkan dana investasi perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha kita. 4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda 5. Untuk mendapatkan kontrak besar ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda 6. Untuk menarik tenaga kerja inti juga dapat mungundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri 7. Untuk memotivasi dan fokus bertujuan untuk menjamin adanya focus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business plan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar. Perencanaan usaha juga merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi pihak Bank atau Investor. Disamping itu perencanaan usaha juga merupakan dokumen yang disediakan oleh wirausaha yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya bisa mencakup analisis tentang pengelolaan usaha, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim pengelola usaha. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.Perencanaan usaha bisa dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang sehingga dapat ditentukan langkah awal dan pentahapan program kegiatan yang akan dilakukan dan target yang hendak dicapai serta resiko,hambatan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap tahapannya dan ini merupakan rencana perjalanan yang akan diikuti oleh wirausaha. kedalaman dan rincian dari sebuah perencanaan usaha sangat tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, dan kompleksitas dari proses pengelolaan bisnis tersebut.Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut,sehingga perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar. C. Isi Rencana Usaha 1. Tampilan Cover Tampilan cover depan perencanaan usaha harus menarik dan dapat mewakilkan jenis karakter dari usaha yang tercerminkan melalui design dan warna yang sesuai.Disamping itu harus sedapat mungkin memiliki perbedaan dengan pesaing serta,berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi. 2. Pendahuluan Pada pendahuluan ini berisi tentang : 2.1 .Rangkuman Kegiatan Rencana Usaha Rangkuman kegiatan rencana usaha ini berisi tentang : a. Laporan singkat gambaran perusahaan b. Laporan singkat gambaran tentang produk c. Laporan singkat gambaran pasar tentang produk d. Laporan singkat gambaran Manajemen perusahaan e. Laporan singkat gambaran anggaran perusahaan 2.2 .Visi dan Misi 2.2.1 Penjelasan visi perusahaan Visi adalah cita-cita yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode waktu tertentu 5 sampai dengan 10 tahun 2.2.2 Penjelasan misi perusahaan Misi adalah penjabaran dari visi yang difokuskan dari keberadaan kenapa perusahaan ini penting untuk dijalankan.Biasanya didalamnya memasukkan unsur kepentingan-kepentingan dari pemangku kepentingan perusahaan(Konsumen,Pemilik modal,karyawan) 2.3 Tujuan dan Sasaran 2.3.1 Penjelasan tujuan perusahaan Merupakan penjabaran dari cita-cita anda yang berhubungan dengan hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang dijalankan. 2.3.2 Penjelasan sasaran perusahaan Merupakan penjabaran lebih rinci hasil yang ingin anda capai dari kegiatan usaha yang dijalankan.Harus terukur dengan jelas baik secara angka nominal maupun pertumbuhan usaha. 2.3.3 Rencana strategi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan Program dan tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan dan ke mana Anda akan membawa tim dan sistem Anda secara bersama-sama untuk mendapatkan HASIL yang maksimal dari usaha Anda dengan proses yang tepat sasaran dan efisien. 3. Aspek Bisnis 3.1 Latar Belakang Bisnis Berisi tentang latar belakang bisnis perusahaan 5 W 1 H (What,Who,Why,Where,When dan How) difokuskan kepada keunikan yang dimiliki oleh perusahaan dan apa yang membuat anda atau bisnis anda berbeda dengan yang lain. 3.2. Perijinan Berisi tentang aspek-aspek perijinan yang diperlukan untuk legalitas usaha dan kebutuhan kerjasama usaha. 3.3 Relasi dan Jaringan Berisi tentang strategi untuk menjalin relasi dan jaringan yang dapatmendukung kegiatan usaha. 3.4. Lokasi Usaha Perencanaan lokasi usaha sangat menentukan keberhasilan suatu usaha, untuk itu harus dipertimbangkan dengan baik dalam menentukan lokasi, apakah harus berdekatan dengan sumber bahan baku,sumber tenaga kerja atau pasar,tergantung dari spesifikasi usaha yang dijalankan lebih membutuhkan yang mana. 3.5 Perencanaan pemasaran Berisi tentang perencanaan produk meliputi spesifik produk yang dijual, pembentukan lini produk dan penawaran individu pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian.Penetapan harga, yaitu penentuan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. Sistem distribusi yaitu wholesale dan retail yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.Kegiatan promosi yang meliputi periklanan, personal selling dan tenaga penjualan 3.6. Pasar Penentuan pasar dan mengukur permintaan pasar merupakan langkah kunci dalam keberhasilan usaha, dimana perusahaan harus menganalisa pasar yang ada secara terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar yang ada kemudian mengelompokan pasar-pasar potensial dan memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang. 3.7. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan langkah dimana perusahaan harus menentukan sasaran pasar yang akan dilayani.penyeleksian pasar sasaran dan mengukur permintaan pasar sasaran dengan menganalisa pasar sasaran yang ada secara terperinci dan mengidentifikasikan pasar-pasar sasaran yang menjadi hot prospek dan memperkirakan permintaan baik saat ini maupun di masa yang akan datang. 3.8. Persaingan Berisi tentang analisa pesaing utama yang ada dari bisnis yang dijalankan perusahaan kemudian menggunakan analisa keunggulan dan daya saing yang ada untuk menentukan wilayah pasar yang potensial ,besaran potensial laba pokok dan intensitas pemasaran,karena semakin kuat kekuatan maka akan semakin terbatas kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih besar 3.9. Manajemen dan organisasi Usaha Manajemen dan organisasi usaha diperlukan untuk menjamin keberlangsungan dan berkembangnya suatu usaha. Usaha yang menjadi besar membutuhkan pengelolaan pegawai, bahan baku, proses produksi dan pemasaran. Semakin banyaknya orang dan proses yang terlibat semakin kita membutuhkan organisasi. Struktur organisasi dibuat harus dapat membantu pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan serta memberikan fasilitas bagi pengembangan dan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 3.10. Analisa SWOT dari Bisnis yang akan dijalankan Analisa SWOT meliputi Analisa faktor lingkungan internal perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi dilakukan dengan membuat kerangka umum yang biasanya dikenal dengan “ resource base view of the firm “ ( Wernerfelt, 1984 ). Dimana asumsi-asumsi dasar“ resource base view of the firm “ adalah :Perusahaan dipandang sebagai sejumlah sumber daya produktif dan setiap perusahaan mempunyai sejumlah sumber daya yang berbeda.Dan Sumber daya yang membuat perusahaan mampu menetralisir ancaman dan mengeksploitasi peluang. Selanjutnya dilakukan analisa faktor lingkungan eksternal untuk menentukan peluang dan ancaman dari perusahaannya yang terdiri dari 1.Sosial budaya. 2. Ekonomi, 3.Politik, 4.Teknologi, 5.Pesaing, 6.Pelanggan, 7.Kreditur, 8.Debitur, 9.pemerintah, 10.pemasok, 11.serikat buruh, 12.Asosiasi usaha, 13.pesero, 14.lembaga-lembaga masyarakat, 15.media massa dll. Pemetaan dalam analisa SWOT ini akan membantu kita untuk menjadikan kekuatan lawan kita rangkul untuk menutupi kelemahan kita, dan kekuatan kita digunakan untuk menutup kelemahan lawan. Pendekatan ini disebut pendekatan Win-Win Solution.Dalam praktek konsep ini berbentuk Aliansi Bisnis Strategik yakni suatu perjanjian kerjasama biasanya jangka panjang antara 2 atau lebih badan usaha / organisasi untuk menyatukan, menukar dan atau mengintegrasikan kemampuan dan berbagai sumber daya mereka dalam mencapai tujuan bersama. 4. Aspek Produksi 4.1 Diskripsi Produk dan Jasa Berisi tentang penjelasan dan perincian produk atau jasa yang ditawarkan.Syarat utama agar bisnis dapat berjalan dengan baik,maka produk perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Sebaliknya jika produknya kurang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, walaupun harganya miring, distribusinya luas dan promosinya gencar perusahaan kemungkinan besar akan mengalami kegagalan. 4.2. Proses Produksi dan jasa Berisi informasi tentang metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. untuk menciptakan suatu produk dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.Didalam menjelaskan proses produksi ini harus berurutan mulai dari bahan mentah sapai menjadi barang jadi.Dan jika berupa jasa mulai dari kegiatan awal sampai menjadi jasa akhir yang diterima oleh pelanggan. 4.3. Mesin dan peralatan yang dibutuhkan Berisi informasi tentang mesin ataupun peralatan produksi atau jasa yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu produk dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.Didalam penentuan mesin dan peralatan harus dipertimbangkan untung rugi dari alternatif-alternatif yang ada untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, kemudian dipilih berdasarkan keuntungan relatif terbesar. 4.4. Bahan baku dan Bahan Pembantu yang dibutuhkan Berisi tentang perencanaan bahan baku dan bahan pembantu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. 4.5. Tenaga produksi Berisi tentang perencanaan tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah apakah tenaga produksi itu dibayar borongan,atau bulanan.Harus disesuaikan dengan besarnya perputaran barang dari permintaan pasar dan juga arus perputaran uang kas perusahaan. 4.6. Biaya produksi Berisi tentang perencanaan keuangan khususnya biaya produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa.Agar tidak terlalu membebani cash flow perusahaan,biaya produksi sedapat mungkin disesuaikan dengan kondisi anggaran dan permintaan dari penjualan tunai,sedangkan untuk penjualan kredit dibatasi disesuaikan dengan target biaya perunit yang telah ditetapkan. 5. Aspek Keuangan 5.1. Proyeksi Anggaran Usaha Proyeksi anggaran usaha harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kebutuhan anggaran produksi dan proyeksi pendapatan perusahaan selama berjalan,dan waktu titik impas kembali modal perusahaan yang dimuat dalam laporan keuangan berupa neraca, rugi-laba, dan cash flow. 5.2. Analisa kelayakan usaha Analisis ini berisi tentang perhitungan tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha dan pengembalian modal usaha. perhitungan jumlah dana harta tetap dan modal kerja awal yang diperlukan,struktur pembiayaan proyek, kemampuan proyek memperoleh laba, memenuhi financial dan mendatangkan manfaat sosial ekonomi yang lain.Untuk menjamin transparansi dan menghitung resiko yang akan dihadapi perlu dibuat simulasi dari berbagai kemungkinan rencana investasi. Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb: Total Investasi Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun Net Income + Depresiasi Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut: Biaya Tetap BEP = --------------------------------------------- x 100% Hasil Penjualan – Biaya Variabel Analisa kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian minimum sehingga dapat ditentukan rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan. 5.3. Sumber Pendanaan usaha Pemerintah telah menggalakan kebijakan yang mendukung tumbuhnya wirausaha di Indonesia.Salahsatunya adalah lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a) Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan Kredit dengan bunga murah yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan contohnya Kredit Usaha Rakyat (KUR),dimana aspek yang dipentingkan adalah keberlangsungan usaha bukan Kolateral.Semua Bank baik konvensional,Syariah dan Perkreditan Rakyat memberikan program KUR. b) Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c) Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang d) Sumber pendanaan dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. e) Sumber pendanaan dari dana pihak ketiga dengan sistim kerjasama atau bagi hasil. 6. Perencanaan Resiko Pengertian Resiko Usaha Menurut Arthur Williams dan Richard, M H, (dalam Djojosoedarso,1999);Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. Secara istilah resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan yang disebabkan oleh kesalahan manusia,kesalahan sistem maupun kejadian yang diluar kendali manusia. •Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan sistem : a)Perencanaan yang kurang matang b)Kurangnya modal c)Spekulatif •Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan Manusia : a)Bakat yang tidak cocok b)Kurang pengalaman c)Lemahnya pemasaran d)Tidak mempunyai semangat berwirausaha e)Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi •Contoh kegagalan yang disebabkan oleh kejadian yang diluar kendali manusia: a)Krisis Moneter b)Krisis Politik dan Keamanan c)Bencana Alam Untuk itu perlu direncanakan upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas melalui upaya-upaya sebagai berikut: a)Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern b)Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli. c)Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik. d)Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan. e)Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap f)Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. g)Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan. 7. Penutup Berisi tentang strategi-strategi dan tindakan serta modifikasi untuk mencapai tujuan. Proposal usaha yang disajikan terkadang perlu dilakukan revisi selama anda berjalan dengan rencana kerja anda, untuk itu sampaikan secara terbuka permintaan saran untuk perbaikan proposal anda,buatlah pernyataan yang positif, fokus dan upaya agar proses dan kesempatan yang ada tetap berjalan. Jangan biarkan kegagalan atau perubahan mempengaruhi niat Anda untuk mencapai tujuan Anda. Sampaikan juga kegigihan dan ketekunan Anda akan memberikan kelimpahan yang Anda inginkan dan harapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua