Langsung ke konten utama

Strategi Pemasaran Produk UMKM melalui website/blog.

Kunci sukses suatu bisnis dalam memenangkan persaingan dewasa ini dapat dilakukan dengan mengembangkan suatu keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (Porter, 1985). Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan suatu keunikan yang memberikan nilai superioritas dibandingkan kompetitornya (Kotler, 2000).Blog /website adalah salah satu alat untuk menciptakan keunikan dari sisi pemasaran yang murah dan efektif. Keberadaan internet dapat dikatakan sebagai media yang mulai diperhitungkan sebagai salah satu bauran promosi, hal tersebut dapat disimpulkan karena peningkatan jumlah penggunannya cukup tinggi di Indonesia. Jumlah pengguna internet tahun 2007 mencapai 20 juta orang, yaitu sekitar 8.5% dari jumlah populasi di Indonesia dan meningkat 900% dibandingkan tahun 2000. (Sumber: www.internetworldstats.com).

Selama ini teman dan keluarga adalah pengaruh terbesar seorang konsumen membeli barang. Sudah biasa jika sebelum membeli barang seseorang bertanya kepada teman atau keluarganya. Faktor berpengaruh berikutnya adalah iklan dengan berbagai taktik dan strategi, dengan berbagai medium baik teve, cetak, radio maupun Internet. Selama ini, itulah yang terjadi. Namun, sejak dua tahun lalu ada perubahan fundamental. Blog muncul dalam deretan faktor yang mempengaruhi konsumen membeli barang.Tidak tanggung-tanggung, survei terakhir oleh Forrester Reseach menempatkan blog sebagai faktor kedua terpenting sebagai sumber informasi sebelum membeli produk, mengalahkan faktor lain seperti iklan cetak, teve, dan radio. Blog hanya kalah oleh rekomendasi dari teman atau keluarga.Strategi Pemasaran Produk UMKM melalui website/blog agar efektif dan efisien didalam meningkatkan minat pembelian yang pada akhirnya meningkatnya omzet penjualan UMKM adalah sebagai berikut:
1.Blog harus dibuat sesederhana mungkin tapi menarik,sehingga kesederhanaan yang ditampilkan dalam blog tersebut memberikan kemudahan bagi para pengakses untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

2.Keberadaan Blog harus dikembangkan dan disesuaikan dengan keinginan pembeli,hal ini perlu dilakukan karena belum mampu mendorong intense pengunjung blog untuk membeli produk, dimana sebagian besar 75% pengunjung masih menyatakan tidak membeli dan hanya 25% yang menyatakan akan membeli produk.Korelasi antara interaktivitas yang diterima dengan intensi untuk membeli adalah moderat kuat (0,647) yang signifikan. Dari hasil analisa data di atas dapat dilihat bagaimana terdapat korelasi antara persepsi interaktivitas yang diterima (perceived interactivity) dengan intensi untuk membeli (purchase intention). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat persepsi interaktivitas yang diterima oleh responden/konsumen maka semakin besar pula intensi untuk membeli produk yang ditawarkan(Arasy,2009).

3.Keberadaan blog harus dikembangkan dengan sistim link kepada blog atau website pendukung yang dapat menjelaskan secara rinci tentang informasi produk yang dibutuhkan oleh konsumen.

4.Agar dapat menjawab pertanyaan secara cepat, efektif dan efisien, perlu dikembangkan dukungan Via mailing list dan Yahoo Messengger, Facebook.

5.Perlu dibuat katalog produk serta deskripsi sedetildetilnya, karena pengunjung sangat menyukai situs yang menyajikan informasi mendalam tentang produk yang dijual. Informasi produk barang di situs dapat dilengkapi dengan foto-foto sederhana yang tidak menggangu kinerja browser dan jaringan internet pengunjung situs.

6.Buatlah cara termudah bagi pengunjung situs dalam melakukan transaksi.hal ini bisa dilakukan dengan menawarkan cara pembelian berdasarkan kebiasaan pelanggannya melakukan browsing situs. Shopping cart selalu ditampilkan dalam setiap halaman produk, sehingga memudahkan pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian.Berikan harga terendah. Barang yang dijual upayakan lebih murah dari harga di toko-toko tradisional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua