Langsung ke konten utama

Strategi Pengembangan Kewirausahaan UMKM

Strategi pengembangan kewirausahaan untuk meningkatkan daya saing usaha kecil harus didasarkan pada pemahaman konsep kerja yang selama ini dimilikioleh usaha kecil.Kelemahan usaha kecil didalammembangun daya saing adalah dalam menggali informasi baru agar lebih proaktif dibanding dengan pesaing.Selama ini yang cenderung dilakukan oleh usaha kecil lebih cenderung sama atau meniru pesaing,kondisi ini mengakibatkan usaha kecil belum mampu menjadikan keunggulannya sebagai sumber keunggulan bersaing berkelanjutan.Fenomena ini sejalan dengan pernyataan Schumpeter (dalam Shane,2003) yang menyatakan bahwa informasi baru merupakan suatu yang penting dalam menjelaskan eksistensi peluang usaha. Perubahan teknologi, tekanan politik, faktor-faktor lingkungan makro dan kecenderungan sosial dalam menciptakan informasi baru yang dapat digunakan pengusaha untuk mendapatkan dan mengkombinasikan kembali sumber daya dalam bentuk yang lebih bernilai.Craven (1996) menyatakan memahami dengan benar tentang pertimbangan yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, memilih tampilan produk, bentuk pelayanan dan harga jual produk merupakan cara yang sangat tepat untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen yang bersifat dinamis.Pengaruh orientasi wirausaha terhadap kinerja pemasaran harus melalui orientasi pasar,hal ini disebabkan indikator-indikator dari orientasi wirausaha yang diarahkan pada orientasi pelanggan,orientasi pesaing,koordinasi antar fungsi dan pembelajaran pada pelanggan akan menghasilkan kinerja pemasaran yang baik.Perusahaan yang berorientasi pada wirausaha mengidentifikasi berbagai peluang yang dapat ditangkap dan dilayani serta mengembangkan strategi pemasaran secara terpadu untuk meningkatkan penjualan dan profitnya. Dimana itu semua akan diperoleh dengan mengembangkan dan memahami berbagai informasi tentang pelanggan dengan memberi nilai terbaik bagi pelanggan, dibanding dengan yang di berikan oleh pesaingnya. Kepuasan pelanggan dijadikan sebagai tolok ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam mengendalikan pasar, keberhasilan dalam pengendalian pasar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan, dibanding dengan pesaingnya yang kurang berhasil dalam mengendalikan pasar.Studi Zhou et al. (2005) dan Han et al. (1998) yang menyatakan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang berorientasi pada wirausaha akan proaktif dan berani mengambil resiko dalam memberi nilai terbaik dan kepuasan bagi pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan akan mampu menjaga dan mempertahankan tingkat loyalitas sekaligus untuk merebut pelanggan baru. Studi Arasy (2009) menunjukkan bahwa pengukuran orientasi wirausaha mampu merefleksikan strategi pemasaran yang mengarah pada inovasi,proaktif,keberanian dalam mengembil resiko dan mengelola resiko. Hal ini menunjukkan tingkat perhatian yang diberikan perusahaan terhadap keberanian untuk menangkap peluang usaha dengan berorientasi pada pelanggan dan pesaing akan menghasilkan kinerja pemasaran yang baik.Kinerja pemasaran merupakan hasil implementasi berbagai strategi pemasaran yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh usaha kecil sektor perdagangan di Surabaya. Semakin tinggi orientasi wirausaha yang dikembangkan oleh perusahaan, akan membuat orientasi pasar meningkat dan kinerja pemasaran juga meningkat yang ditandai dengan naiknya volume penjualan,pertumbuhan penjualan,pertumbuhan pelanggan,dan pertumbuhan profit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu