Langsung ke konten utama

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Usaha Kecil

Pertumbuhan usaha kecil yang ditandai dengan : (1) pertumbuhan poduksi, (2) pertumbuhan penjualan, (3) pertumbuhan pendapatan, dan (4) pertumbuhan laba. (Davidsson et al., 2002; Shanmugam and Bhaduri, 2002),sangat dipengaruhi oleh beberapa Faktor internal dan Faktor eksternal meliputi dibawah ini :
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan kecil meliputi (ISBRC – Pupuk, 2003):
(1)Kemampuan manajerial,
(2)Pengalaman pemilik atau pengelola,
(3)Kemampuan untuk mengakses pasar input dan output, teknologi produksi, dan
sumber-sumber permodalan,
(4)Besar kecilnya modal yang dimiliki. dan Davidsson et al. (2002) menambahkan,
(5)Besarnya unit usaha (firm size),
(6)Lamanya usaha (age),dan
(7)Legalitas dari unit usaha (legal form).
Sedangkan beberapa faktor eskternal termaksud, antara lain (Tambunan, 1999):
(1)Dukungan berupa bantuan teknis dan keuangan dari pihak pemerintah/swasta,
(2)Kondisi perekonomian yang dicerminkan dari permintaan pasar domestik maupun
dunia, dan
(3)Kemajuan teknologi dalam produksi,
Disamping faktor-faktor diatas, Shanmugam dan Bhaduri (2002) juga menemukan bahwa pertumbuhan usaha juga dipengaruhi secara signifikan oleh umur unit usaha (age) dan ukuran perusahaan (firm size). Riset yang dilakukan mencakup sampel 392 perusahaan manufaktur di India untuk periode tahun 1989 – 1993, khususnya untuk industri makanan dan industri bukan barang logam. Dalam studi ini juga ditemukan kecenderungan untuk unit usaha yang besar dan unit usaha yang baru berdiri lambat pertumbuhan usahanya. Di samping itu, dampak ukuran perusahaan terhadap pertumbuhan usaha pada industri makanan lebih besar daripada industri bukan barang logam.Temuan tersebut juga sejalan dengan studi dari Becchetti dan Trovato (2002) melakukan studi mengenai faktor penentu pertumbuhan usaha industri kecil – menengah (IKM) di Italia. Menemukan bahwa ukuran unit usaha (size) dan umur perusahaan (age), tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk melakukan eskpor dan pengambilan kredit perbankan yang dilakukan secara rasional oleh pemilik atau pengelola IKM.Hasil temuan dari riset ini adalah ternyata subsidi atau bantuan yang diberikan pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha IKM.Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan usaha dari industri kecil di Skotlandia dilakukan oleh Glancey (1998). Juga menunjukkan bahwa pertumbuhan usaha industri kecil dipengaruhi secara signifikan oleh variabel ukuran usaha (size) dan umur perusahaan (age). Temuan lain dari riset ini adalah lokasi dari unit usaha industri juga berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha.
Berdasarkan hasil penelitian diatas,maka dapat disimpulkan bahwa faktor internal sangat menentukan pertumbuhan usaha kecil,sehingga pemberian bantuan khususnya modal usaha akan sangat efektif meningkatkan pertumbuhan usaha kecil dan terjaminnya bantuan/pinjaman modal kembali jika usaha kecil memiliki keunggulan-keunggulan meliputi :
(1)Kemampuan manajerial,
(2)Pengalaman pemilik atau pengelola,
(3)Kemampuan untuk mengakses pasar
(4)Besar kecilnya modal/Asset yang dimiliki.Semakin besar Asset yang dimiliki semakin
besar peluang untuk pertumbuhannya.
(5)Usaha tersebut telah lama dijalankan > 3th
(6)Lokasi dari unit usaha tersebut harus strategis atau berada pada radios kurang
lebih maksimal 1km dari wilayah segmentasi pasarnya
(7)Besarnya unit usaha (firm size),harus relative kecil
(8)Legalitas dari unit usaha (legal form).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua