Langsung ke konten utama

Memberantas Markus(makelar Kasus) dengan Membangun Daya Saing Kompetitif


Markus(makelar Kasus) adalah sebuah fenomena dimana rendahnya daya saing kompetitif dan kesombongan terhadap keunggulan komparatif (materiil).Kondisi ini apabila terus dibiarkan maka akan menjadi sebuah struktur behavior bangsa yang akan memberikan kerusakan yang sistemik dalam pembangunan Negara dan bangsa ini

Pada tahun 2002 Bank dunia sudah mensinyalir dalam laporanNya yang berjudul Building Institutions for Markets,yang menyampaikan bahwa Negara berkembang akan menjadi maju jika dibangun regulasinya ini dengan terlebih dahulu membangun struktur behavior masyarakatnya dan Mecanisme enforcmentnya dalam memlaksanakan kebijakan pembangunannya.
Untuk itu bangsa ini perlu membangun strutur behavior masyarakat dengan mengedukasi masyarakat untuk mengembangkan keunggulan kompetitifnya dengan melihat tantangan dan peluang dimasa depan dengan tetap memperhatikan kondisi kekuatan dan kelemahannya saat ini.Ada beberapa cara untuk membangun keunggulan kompetitif bangsa ini diantaranya adalah :
• Membangun Superiority in Price, Menciptakan Keunggulan bersaing dari sisi harga. Harga disini tidak selalu harus lebih murah, boleh lebih tinggi tetapi pelanggan harus merasakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan harganya.Untuk member nilai tambah yang lebih pada konsumen maka kita dapat memanfaatkan aspek Nasional Building dengan menghidupkan kembali slogan Aku Cinta Produk Indonesia dan Gotong Royong
• Membangun Superiority quality and disain, keunggulan bersaing karena kualitas dan disain yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. 'Kualitas' hanyalah kesesuaian dengan persyaratan. Membiasakan diri untuk selalu mengevaluasi perilaku dengan membudayakan keterbuakaan terhadap kritik., sehingga menetapkan standar yang bersifat terukur dan terbuka dan kemudian mengharuskan kepatuhan kepada mereka. Kualitas akan datang dari usaha, bukan dari slogan-slogan, poster, atau bahkan ancaman
• Membangun Superiority in Customer responsiviness, keunggulan bersaing karena perusahaan mampu merespon need and wants customer.Indonesia adalah sebuah Negara dengan potensi market yang cukup besar sekitar 240 juta penduduk.Untuk itu jika kita focus kepada market dalam negeri dengan target mengurangi ketergantungan kita terhadap produk impor khususnya untuk barang modal dan produksi,maka akan membuat Indonesia lebih mudah membangun daya saing karena kita lebih dekat dengan konsumen dibandingkan Negara lain.
• Membangun Superiority in inovation, Keunggulan bersaing karena inovasi yang terus menerus dilakukan oleh perusahaan.Hal ini dilakukan dengan membangun rasa optimisme bangsa ini melalui media pendidikan dan elektronika.Dan membudayakan berpikir kreatif pada system pendidikan kita yang lebih berorientasi pada keunikan dibandingkan dengan sesuatu hanya bersifat penilaian umum dan rata-rata

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua