Langsung ke konten utama

Kembangkan Myelin Melalui Orientasi Wirausaha


Rahasia sukses para pebisnis adalah kerja keras dan selalu melihat kebaikan dalam segala hal sehingga mampu merubah hambatan dan tantangan menjadi sebuah peluang,ini menjadi faktor utama keunggulan bisnisnya. Hal ini juga telah dijelaskan dalam alquran” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.(al-Baqarah: 216).Ketekunan dan kerja keras yang mereka lakukan menciptakan keunggulan kompetitif intangibles Aset yang kuat dan sulit ditiru oleh lainnya.
Reynald Kasali dalam bukunya Myelin menyatakan bahwa Myelin atau muscle memory, yang membuka mata kita bahwa manusia tidak cukup berinvestasi pada otaknya saja, tetapi juga ototnya (muscle) agar ia berorientasi pada tindakan, membentuk budaya disiplin, dan membangun intrapreneuring, tata nilai, serta kinerja.
Seorang wirausaha harus memiliki Orientasi wirausaha yang menekankan pada semangat untuk menciptakan inovasi usaha, sebagai penyegaran dari kemacetan usaha, yang sering mengiringi pada langkah awal inovasi ( Zhou,et al.2005).Dengan kata lain, pentingnya menjadi proaktif terhadap kesempatan-kesempatan baru, mendukung kemampuan perusahaan untuk menciptakan produk-produk, bukan hanyan selangkah di depan pesaing tapi juga selangkah memahami keinginan konsumen (Slater and Narver 1994).Untuk itu didalam membangun bisnis kita harus menjadi orang yang kuat dan dapat dipercaya sebagaimana Firman Allah “…Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya…"(QS.al-Qashash: 26). Perusahaan yang berorientasi pada wirausaha mengidentifikasi berbagai peluang yang dapat ditangkap dan dilayani serta mengembangkan strategi pemasaran secara terpadu untuk meningkatkan penjualan dan profitnya. Dimana itu semua akan diperoleh dengan mengembangkan dan memahami berbagai informasi tentang pelanggan dengan memberi nilai terbaik bagi pelanggan, dibanding dengan yang di berikan oleh pesaingnya. Kepuasan pelanggan dijadikan sebagai tolok ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam mengendalikan pasar, keberhasilan dalam pengendalian pasar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan, dibanding dengan pesaingnya yang kurang berhasil dalam mengendalikan pasar. Hasil studi Zhou et al. (2005) dan Han et al. (1998) yang menyatakan bahwa orientasi wirausaha berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang berorientasi pada wirausaha akan proaktif dan berani mengambil resiko dalam memberi nilai terbaik dan kepuasan bagi pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan akan mampu menjaga dan mempertahankan tingkat loyalitas sekaligus untuk merebut pelanggan baru. Studi arasy(2009) menunjukkan bahwa pengukuran orientasi wirausaha mampu merefleksikan strategi pemasaran yang mengarah pada inovasi,proaktif,keberanian dalam mengembil resiko dan mengelola resiko. Hal ini menunjukkan tingkat perhatian yang diberikan perusahaan terhadap keberanian untuk menangkap peluang usaha dengan berorientasi pada pelanggan dan pesaing akan menghasilkan kinerja pemasaran yang baik.Kinerja pemasaran merupakan hasil implementasi berbagai strategi pemasaran yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh usaha kecil sektor perdagangan di Surabaya. Semakin tinggi orientasi wirausaha yang dikembangkan oleh perusahaan, akan membuat orientasi pasar meningkat dan kinerja pemasaran juga meningkat yang ditandai dengan naiknya volume penjualan,pertumbuhan penjualan,pertumbuhan pelanggan,dan pertumbuhan profit.Dengan beroriantasi wirausaha maka kita dapat mengembangkan Myelin kita,dan menjadi sebuah sistem kerja dalam anatomi tubuh kita yang menuntun kita untuk selalu bekerja keras,dan melihat kebaikan dalam segala hal dengan mengubah hambatan dan tantangan menjadi sebuah peluang,menangkap dan memanfaatkannya,menggunakan daya kreatifitas kita untuk menciptakan sesuatu yang baru dan memberi manfaat lebih dan selalu berprestasi dan menjadi yang terdepan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu