Definis Polisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah badan pemerintah yg bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum (menangkap orang yg melanggar undang-undang dsb); 2 anggota badan pemerintah (pegawai negara yg bertugas menjaga keamanan dsb); berdasarkan definisi tersebut maka keberadaan polisi sangat erat hubungannya dengan masyarakat untuk itu Polisi juga wajib menjaga tingkat kepercayaan masyarakat.Karena Hak dan kewenangan polisi itu ada jika dia didukung oleh masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam membangun citra dan harga diri serta kehormatan polri harus menjaga hubungan dan peran polisi sebagai abdi masyarakat.Fenomena yang terjadi sekarang dimana polisi kehilangan citra dirinya sebetulnya diakibatkan karena polisi melupakan esensi dirinya sebagai abdi masyarakat dimana menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti pegawai pemerintah yang pada dasarnya mempunyai kewajiban melayani masyarakat.Kondisi persoalan bangsa kita saat ini menyebabkan terjadinya tuntutan public yang menginginkan adanya keterbukaan dan respon polisi.Untuk memperbaiki citra institusi polri di mata rakyat,harus mampu mendapatkan simpati rakyat lewat capaian sejumlah prestasi, serta menjalin kemitraan dengan masyarakat. Dan membalik opini masyarakat,melalui peningkatan kinerja polri sebagai aparat penegak hukun,ketertiban dan keamanan dimasyarakat.Sebagai penegak hukum, tentunya polisi harus tetap bermain dan berpijak pada tataran hukum. Bukan pada tataran yang lain, termasuk tataran politik atau untuk kepentingan kekuasaan. Hukum harus dijunjung tinggi. Hanya saja cara menjalankannya yang harus dibaharui. Polisi harus bertindak dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.Kredibilitas, keberhasilan, kegagalan, simpati atau antipati publik terhadap Polri pada era sekarang ini, tentu amat ditentukan oleh perilaku anggota Polri itu sendiri. Seberapa jauh partisipasi baik anggota Polri itu bersikap di hadapan masyarakat, maka sepanjang itulah masyarakat akan menaruh simpati kepada Polri. Dengan demikian akan semakin tinggilah simpati publik, dan makin besar pulalah kredibilitas Polri. Polri harus mampu meninggalkan opini membekingi perjudian,atau keberpihakan kepada orang yang berduit sehingga melupakan keadilan, melakukan pengutipan di jalanan, serta melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas dalam keseharian. Dan ini harus dilakukan seluruh anggota Polri,karena masyarakat terbukti mensamaratakan antara oknum dan aparat/institusi Polri bercitra jelek di masyarakat. Akan tetapi, bagaimanapun stikma itu, secara sadar atau tidak, akan melekat pada pandangan publik terhadap institusi Polri.Untuk itu keberanian Susno Djuaji patut mendapatkan apresiasi untuk menyadarkan masyarakat dan membangun stigma bahwa tidak semua oknum memiliki perilaku yang menyimpang,dan ini harus menjadi momentum,tinggal keberanian polisi untuk menurunkan emosi dan gengsinya demi untuk mengangkat citra institusi polri dimata masyarakat.Lembaga kepolisian merupakan lembaga pemerintahan yang ada di dalam sistem kenegaraan Indonesia. Karena itu, mau tidak mau juga menyorot dan membawa-bawa nama pemerintahan. Keburukan nama institusi tersebut juga akan membawa keburukan nama pemerintah. Konteks inilah yang harus diperhatikan oleh Presiden sebagai pemimpin pemerintahan, Citra negatif dari masyarakat akan membawa implikasi negatif lain kepada pemerintah. Yang paling ekstrem dari bentuk ketidakpercayaan itu berupa ketidakpatuhan masyarakat terhadap instruksi. Penolakan membayar pajak, penolakan menaati peraturan dan lebih parah lagi jika masyarakat sudah tidak percaya dengan produk hukum.
Ada fenomena yang menarik dalam kaitan Citra Polri dan Masyarakat dalam hal ini masyarakat komunitas bisnis.Dimana Trans Corp akuisisi Carrefour melalui anak perusahaannya, PT Trans Retail, melakukan pembelian 40% saham perusahaan asal Perancis tersebut. Dengan demikian, Trans Corp menjadi pemegang saham tunggal terbesar. Sedangkan saham lainnya dipegang oleh Carrefour S.A 39%, Carrefour Nederland B.V 9,5%, dan Onesia B.V 11,5%.Adapun Chairul Tanjung, pendiri Para Group, akan menjabat Presiden Komisaris dari PT Carrefour Indonesia, sedangkan Jenderal (Purnawirawan) A.M Hendropriyono dan mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia S. Bimantoro ditetapkan sebagai Komisaris. “Ini sejalan dengan idealisme, Carrefour sebagai perusahaan internasional diisi oleh tokoh-tokoh hebat nasional,” ujar Chairul.( http://swa.co.id/category/business-news/page/2/)
Fakta ini menunjukan bahwa bukan tidak mungkin individu polri yang mampu membangun citra diri yang positif,akan mendapatkan keuntungan dari masyarakat dalam bentuk apresiasi yang lebih menjanjikan dan terhormat,dibandingkan dengan apabila dia mencoba mendapatkan keuntungan instant yang berujung pada jeruji dan hujatan masyarakat
Komentar
Posting Komentar