Langsung ke konten utama

Strategi Pemasaran Produk Lewat Facebook


Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan agar mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Dengan kata lain strategi adalah cara yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk kelangsungan hidupnya dan memenangkan persaingan melalui keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Pemasaran merupakan aktivitas utama dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba
Menurut Swastha (2000:5) mengutip pernyataan William J. Stanton yang menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market), mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa pemuas keinginan, memberi nilai pada konsumen dan laba bagi perusahaan. Konsep pemasaran memberikan ketegasan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif bila dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, meyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. (Kotler, 2002:22).Selanjutnya beberapa pilihan strategi menurut pilihan strategi menurut David (2002:46) dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Strategi Integrasi
Yang termasuk strategi integrasi adalah: pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, intergrasi ke depan, intergrasi ke belakang, intergrasi horisontal, diversifikasi konsentrik.
2. Strategi Intensif
Strategi yang memerlukan usaha isentif untuk memperbaiki posisi bersaing dengan perusahaan dengan produk yang sudah ada. Yang termasuk strategi intensif adalah: pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan bisnis dan likuidasi.
3. Strategi Defensif
Yang termasuk strategi defensif adalah: penciutan bisnis, likuidasi, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, difersifikasi konglomerasi.
4. Strategi Diversifikasi
Yang termasuk strategi diversifikasi adalah: diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, diversifikasi konglomerasi, usaha patungan, outsourching, branchmarking.
Berikut ini dijabarkan beberapa strategi menurut Fred R. David (2000:48) antara lain:
1. Integrasi ke depan adalah memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Strategi ini digunakan ketika:
a) Jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat mendistribusikan dengan cepat.
b) Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru.
c) Bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.
d) Produk yang stabil lebih diutamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan akan produk perusahaan melalui distributor.
2. Integrasi ke belakang adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Strategi ini digunakan ketika:
a) Jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak
b) Perusahaan menginginkan pasokan bahan baku yang cepat sedangkan pemasok yang ada tidak mampu menyediakan dan sangat mahal.
c) Kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini perusahaan dapat menekan biaya bahan baku.
d) Pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan perusahaan mempunyai modal dan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Intergrasi horizontal ardalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas pesaing. Strategi ini digunakan ketika:
a) Perusahaan dapat menjadi monopolistik di suatu daerah tanpa melanggar peraturan pemerintah.
b) Perusahaan bersaing, di industri yang sedang berkembang
c) Dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing
d) Memiliki modal dan sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan ekspansi.
4. Penetrasi Pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini digunakan ketika:
a) Dapat meningkatkian skala ekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing
b) Terdapat hubungan yang tinggi antara pengeluaran untuk pemasaran terhadap kenaikan penjualan.
c) Pangsa pasar pesaing menurun sedangkan total penjualan industri meningkat.
d) Pasar yang ada belum jenuh oleh produk dan jasa perusahaan.
5. Pengembangan pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru. Strategi ini digunakan ketika:
a) Jaringan distribusi, tersedia berkualitas dan tidak mahal
b) Perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi
c) Perusahaan saat ini sangat berhasil atas apa yang dikerjakan
d) Muncul pasar yang baru atau pasar belum jenuh.
6. Pengembangan produk adalah mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Strategi ini digunakan ketika:
a) Memiliki produk-produk yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh
b) Pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah
c) Perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk
d) Bersaing di industri yang sedang pertumbuhan
7. Difersivikasi konsentrik adalah mencari produk atau jasa baru, tetapi berkaitan. Strategi ini digunakan ketika:
a) Bersaing di suatu industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat
b) Produk yang ada telah mengalami tahap penurunan
c) Produk yang baru dapat ditawarkan dengan harga yang lebih kompetitif dan dapat meningkatkan penjualan produk yang sudah ada.
d) Produk yang baru memiliki tingkat penjualan musiman sehingga dapat menutup kerugian pada saat produk yang ada memasuki musim penurunan
8. Difersivikasi konglomerat adalah menambah produk atau jasa baru, tidak berkaitan. Strategi ini digunakan ketika:
a) Industri mengalami penurunan dalam penjualan tahunan dan keuntungan
b) Pasar untuk produk yang ada telah jenuh
c) Perusahaan mempunyai peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitan merupakan peluang investasi yang menarik
9. Difersivikasi horisontal adalah menambah produk atau jasa baru, tidak berkaitan untuk pelanggan yang sudah ada. Strategi ini digunakan ketika:
a) Produk baru akan meningkatkan penerimaan dan produk yang sudah ada
b) Bersaing dalam industri yang tidak tumbuh tetapi persaingan sangat ketat
c) Jaringan industri yang ada dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke pelanggan yang ada
d) Produk baru memiliki musim penjualan yang berbeda dengan produk yang ada.
10. Usaha patungan adalah dua perusahaan sponsor atau lebih membentuk organisasi terpisah dengan tujuan kerjasama. Strategi ini digunakan ketika:
a) Dua atau lebih perusahaan kecil tidak mampu bersaing dengan peruahaan besar
b) Muncul kebutuhan untuk secepatnya memperkenalkan teknologi baru
c) Keunggulan yang berbeda dari kedua perusahaan dapat saling melengkapi
d) Perusahaan masuk ke pasar internasional sehingga akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dari pemerintah setempat.
11. Penghematan/penciutan adalah mengubah pengelompokan lewat penghematan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini digunakan ketika:
a) Perusahaan telah memaklai strategi pengurangan tetapi tidak ada perbaikan
b) Sebuah divisi memerlukan lebih banyak sumber daya untuk bersaing
c) Sejumlah besar dana diperlukan secara mendesak, sedangkan dana tidak diperoleh dari sumber-sumber lain
d) Suatu devisi bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan
12. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi.
13. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan bagian per gaian atas nilai aset berwujud.
Selama ini bauran pemasaran untuk produk dapat dikelompokkan menjadi empat elemen yaitu product, price, place, promotion. Sementara jika diterapkan dalam pemasaran jasa maka dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang dapat dikontrol dan dikoordinasi oleh organisasi. Di dalam pemasaran jasa elemen-elemen tersebut didefinisikan dalam 8 “P” (Lovelock, 1999:44) yaitu:
1. Product (Service), berhubungan dengan keragaman dan kedalaman pelayanan yang ditawarkan dalam satu paket jasa khusus. Unsur-unsur dalam service mencakup target pasar, layanan, tingkat layanan, sewa dan pinjaman, after sales service, dan garansi.
2. Price, berhubungan dengan lokasi berhubungan dengan daftar harga, potongan harga, fleksibilitas, tunjangan periode pembayaran, dan jangka waktu kredit.
3. Place, berhubungan dengan lokasi, channel of distribution, distribusi pelayanan yang mudah dicari dan diperoleh.
4. Promotion, adalah satu kegiatan untuk memperkenalkan produk dan menyampaikan keunggulan produk kepada para konsumen. Promosi bertujuan untuk menarik minat dan image yang baik dari para konsumen kepada produk yang akan berakhir dengan keputusan untuk membeli produk tersebut.
5. Physical evidence, adalah berhubungan dengan penampilan luar, penampilan jasa, penampilan karyawan, peralatan dan bahan-bahan. Elemen ini penting dalam bauran pemasaran karenapelanggan biasanya berhubungan dengan beberapa bagian dari fasilitas produksi jasa, peralatan, dan staf.
6. People, adalah berhubungan dengan beberapa atau semua orang yang mencerminkan perannya dalam pelaksanaan jasa. Termasuk di dalamnya adalah sikap, keahlian, komitmen, kebebasan bertindak, frekuensi, dan durasi pertemuan, dengan pelanggan serta aktivitas penjualan dan training.
7. Process, adalah berhubungan dengan identifikasi kebutuhan dan keinginan karyawan, keterlibatan pelanggan, kontrol terhadap permintaan dan kualitas, kebijakan dan prosedur serta aliran aktivitas dalam pemasaran jasa.
8. Productivity and Quality; produktivitas dan kualitas layanan ini dapat ditunjukkan dengan penggunaan teknologi yang canggih sehingga transakasi yang dilakukan dapat diselenggarakan secara akurat dan tepat sesuai dengan kebutuhan nasabah. Begitu juga dengan penyampaian informasi yang akurat sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini dapat dilakukan seperti pelayanan dengan menggunakan media elektronik, misalnya akses melalui internet, di mana penawaran dan pembelian reksadana dapat dilakukan melalui internet.
Keberadaan Jaringan sosial Seperti Facebook,Twitter,dlsb adalah merupakan elemen dari bauran pemasaran People,yang harus diperhitungkan khususnya di indonesia,dimana berdasarkan data Google Ad Planner, per Februari 2010 tercatat 34 juta penguna unik (unique visitor) Indonesia.Ini merupakan suatu jaringan pemasaran yang cukup luas dan murah yang harus dipertimbangkan dalam memasarkan produk kita.Dan yang lebih hebat lagi melalui facebook kita dapat melakukan Segmentasi,targeting dan Positioning produk kita,karena dalam facebook konsumen memberikan Data diri selengkap mungkin yang secara suka rela diserahkan ke Facebook itu bukan hanya nama, akun email, tetapi juga latar belakang pendidikan, latar belakang pekerjaan, hobi, hingga jalinan pertemanan! Ini data-data yang sangat diinginkan oleh pemasar mana pun. Facebook adalah surga data bagi para pemasar.Melalui Facebook kita akan dapat membangun strategi yang efektif dan murah khususnya untuk penerapan Strategi Integrasi yakni untuk pengembangan pasar dengan menciptakan pasar baru melalui segment yang berbeda dan penetrasi pasar dengan mengintensifkan pemasaran produk kita sehingga jumlah pangsa pasar kita meningkat pada segment yang sama.
Untuk itu bangun strategi bauran pemasaran khususnya people melalui Facebook,untuk membangun daya saing produk Anda dengan memposisioningkan produk Anda dengan cara yang unik,dengan bahasa sesuai segment anda dan tampilan yang menarik.

Komentar

  1. Blog yang menginspirasi! Jangan lupa Manajemen Usaha. 5 thn pertama, 99% UMKM bangkrut, karena melupakannya. Gunakan Software Toko untuk membantu mengambil keputusan bisnis. Bentuk Socialpreneur saya, http://program-umkm-gratis.blogspot.com, dapat diunduh, digunakan dan disebarluaskan, 100% GRATIS! Sukses Selalu UMKM Indonesia!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua