Langsung ke konten utama

Blue Ocean Strategi Versus Spiritual Strategi


W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam bukunya BLUE OCEAN STRATEGY. Yang diterbitkan Harvard Business School Press 2005. Blue Ocean Strategy menggambarkan pergeseran paradigma strategis yang memberikan kerangka perubahan pemikiran tradisional tentang strategi dari persaingan berubah menjadi tidak ada pesaing.Mereka membagi dunia strategi bisnis dalam dua samudra: red ocean dan blue ocean. Dalam red ocean, perusahaan fokus pada pertarungan di lanskap kompetisi yang sudah ada. Perusahaan saling bertempur hingga berdarah-darah. Cara yang cerdas untuk menghadapi situasi ini, adalah melompat ke blue ocean adalah area baru yang diciptakan dengan kreativitas dan imajinasi.
Di blue ocean inilah perusahaan menciptakan aturan main sendiri, menciptakan pasar sendiri dan membuat kompetisi berikut kompetitor yang baku hantam menjadi tidak lagi relevan. Kim dan Renee telah memetakan "sebuah jalur baru dan berani untuk memenangi masa depan." Mereka menawarkan enam prinsip yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan untuk merumuskan dan menerapkan strategi samudra biru dengan sukses :
1. Cara merekonstruksi batas-batas pasar,
2. Berfokus pada gambaran besar,
3. Melampaui tuntutan yang ada,
4. Merancang rangkaian strategi dengan benar,
5. Mengatasi rintangan-rintangan organisasional,
6. Mengintegrasikan ekskusi ke dalam strategi.
"Ciptakan ruang pasar tanpa pesaing, dan biarkan kompetisi menjadi tidak relevan"

Apa yang telah disampaikan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam Blue Ocen Strategi itu pada dasarnya telah dirumuskan didalam alquran surat ali’imron ayat 104 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.Dalam firman tersebut Allah dengan tegas menyatakan bahwa untuk menjadi orang-orang yang beruntung maka kita harus menjadi orang –orang yang mampu menjadi yang terbaik pada bidangnya sehingga bisa menunjukkan kepada orang lain mana jalan/cara yang benar (melalui inovasi dan kreatifitas) menunjukkan jalan yang terang yang lebih baik dan memberi solusi dan manfaat lebih banyak,sehingga mencegah orang lain untuk mengambil keputusan yang salah yang dapat merugikan mereka.Melalui ayat ini allah hendak mengajarkan kepada kita sebagai umat manusia tentang spiritual strategi,dimana daya saing dan kompetitif kita ditentukan oleh kemampuan kita untuk berbuat dan memberikan sesuatu yang terbaik dan bersabar,karena sesuatu yang baru meskipun itu baik tidak mudah diterima begitu saja oleh masyarakat,sebagaimana islam turun di masyarakat jahiliyah membutuhkan waktu untuk member kesadaran kepada masyarakat bahkan Nabi Muhammad SAW dianggap gila karena banyak menyampaikan sesuatu yang dianggap tidak masuk akal pada saat itu.Demikian juga kita saat ini apabila kita telah menyampaikan sesuatu imajinasi kita dan kreatifitas kita mungkin awal kita dianggap gila,tapi kemudian apabila kita tetap bersabar dan konsisten maka justru sesuatu yang dianggap gila tadi dan tidak ada pesaingnnya menjadikan kita berada di era bisnis tanpa pesaing.Dan kunci agar kita menjadi yang terdepan adalah kita tetap preparation atau bersiap siaga agar kita segera dapat menagkap momentum dengan cepat dan tepat yang menjadikan kita sebagai pemenang.Ini juga dijelaskan Oleh Allah dalam Firmannya:Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.(QS.Al-Imran Ayat 200).
Allah juga mengajarkan bagaimana strategi kita ketika kita telah menjadi pemenang dan terhindar dari persaingan,adalah tetap konsisten pada jalur yang menjadi keunggulan kita,hal ini sesuai dengan firman Allah :(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”( QS.Al-Imran Ayat 8).
Allah juga mengajarkan kepada kita untuk tetap menjaga kestabilan emosi.hatidan pikiran kita dengan menyadari bahwa semua dipergilirkan,sehingga ketika bisnis kita sudah tidak relevan,maka kita diperintahkan untuk menyadari dan merotasi bisnis kita agar menjadi relevan lagi,sebagaimana firman Allah :Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).( QS.Al-Imran Ayat 26-27)
Dan Allah memerintahkan kita untuk selalu menyempurnakan produk kita dan membersihkan diri kita sehingga terhindar dari persaingan,yang menjadikan kita iri dengki dan sifat,sifat lain yang dapat menjerumuskan kita pada kerugian.Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat As-Syam ayat 8- 10 : Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Dan yang terakhir Allah mengajarkan kepada kita apabila kita ingin tetap bertahan menjadi yang terdepan maka kita harus melakukan inovasi terus menerus untuk menjadikan sesuatu yang sulit menjadi mudah,karena inti dari inovasi yang dilakukan oleh manusia adalah mencoba membuat aktivitas kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan jangan menunda setiap pekerjaan untuk menggapai setiap kesempatan yang ada,dan tetap menggantungkan harapan yang setinggi-tingginya kepada sang Maha Pencipta. Sebagai mana Firman Allah dalam AL-Quran Surat Alam-Nasyrah ayat 1- 8 ; Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu, Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu