Langsung ke konten utama

Keunggulan Intangible Aset membuat pesaing hanya menjadi Follower

Bill Gates menyatakan bahwa "Sukses adalah guru yang buruk. Ini menggoda orang cerdas untuk berpikir bahwa mereka tidak bisa kehilangan." Pernyataan tersebut mengandung arti yang sangat mendalam,dimana apabila orientasi dari setiap aktivitas pekerjaan yang kita lakukan adalah kesuksesan maka akan membuat kita terjebak pada zona nyaman ketika kesuksesan itu sudah kita raih dan ini berarti kita akan mulai membuat kita stagnan dan kehilangan kreatifitas dan daya inovasi. Seseorang akan dapat berpikir kreatif ketika dia mampu memiliki cara pandang yang berbeda terhadap setiap masalah dan fenomena yang dihadapi.Sebenarnya masalah yang kita hadapi tidak berubah, tetapi yang kita ubah adalah cara kita dalam memandang masalah tersebut melalui pola pikir positip.Untuk dapat melakukan hal tersebut ali bin abu thalib pernah menyampaikan suatu nasehat kepada kita yaitu "Janganlah kamu mengatakan kepada Tuhan bahwa kamu punya masalah tetapi katakanlah kepada masalah bahwa kamu punya Tuhan".Ketika seseorang telah menyandarkan dirinya dan segala usahanya kepada Tuhan maka dia akan selalu menggunakan daya pikirnya untuk menhasilkan sesuatu yang baik dan terus di improvisasi agar berkembang menjadi lebih baik lagi dan menyesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman.Berpikir kreatif adalah sesuatu yang diawali dari kebiasaan kita di dalam melihat segala sesuatu dengan sudut pandang baru,selalu berusaha menemukan hubungan baru dan mencoba membentuk kombinasi baru dari setiap aktivitas yang dilakukan.Dan inilah sebetulnya Keunggulan Intangble Aset yang kita butuhkan untuk menjadi pemenanng di era persaingan yang sangat kompetitif dan sangat kompleks.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua