Langsung ke konten utama

Pemimpin Menjadi Kunci Keberhasilan Strategi


Manajemen Strategik didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk memformulasikan, menerapkan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi, dengan itu maka organisasi bisa mencapai tujuan organisasi (David, 2003:5). Pada penerapan strategi peran pemimpin sangat besar, dan disinilah McKinsey 7-S Framework juga mengingatkan bahwa Style (gaya kepemimpinan) menentukan strategi. (Pearce and Robinson, 2000: 399-400)
Bagaimanakah peran seorang pemimpin agar dia dapat menentukan dan menerapkan strategi yang membawa pada pencapaian tujuan organisasi.
Luthans (2002: 576) menegaskan bahwa karakteristik pemimpin di Abad XXI adalah:
1. Innovates (menciptakan sesuatu yang baru);
Seorang pemimpin harus mampu menciptakan sesuatu yang baru,dimana menciptakan sesuatu yang baru membutuhkan metodologi dan perangkat sistematis yang membutuhkan usaha serta kerja keras.Untuk itu seorang pemimpin harus member suritauladan bekerja keras untuk menciptakan sesuatu yang baru.
2. An original (asli dari pemimpin);
Seorang pemimpin harus memiliki sesuatu yang khas dan unik yang menjadi ciri dari pemimpin tersebut dan menjadi kunci kebehasilan dalam memimpin.
3. Develops (mengembangkan);
Seorang pemimpin harus mampu mengembangkan organisasi dan karyawannya dengan mengembangkan budaya kerja yang baik
4. Focuses on people (terkonsentrasi pada manusia);
Seorang pemimpin harus focus kepada aspek manusianya yang menjadi subyek dari kepemimpinannya,sehingga setiap kebijakan selalu dilihat dari prespektif manusia yang ada dalam organisasi tersebut.
5. Inspires trust (menghidupkan rasa percaya);
Seorang pemimpin harus mampu memberikan rasa kepercayaan dengan mendelegasikan wewenang kepada bawahan,dan mengembangkan sistim trust melalui penjaminan mutu
6. Long-range perspective (memiliki prespektif jangka panjang);
Seoran pemimpin harus visioner dan mampu membawa organisasi untuk tetap up to date dan proaktif terhadap perkembangan zaman.Ahli Strategi John Elkins : Visi ibarat kita bermain golf jika jauh Anda mungkin beruntung,Jika dekat anda bisa menyelesaikan dengan mudah,Jika tanggung gampang-gampang susah dan Anda seringkali gagal.
7. Asks what and why (ia menanyakan apa dan mengapa);
Seorang pemimpin selalu melihat setiap persoalan dari akar masalahnya dan mencoba mengerucutkan setiap fenomena dan permasalahan yang ada menjadi sesuatu yang lebih sederhana.
8. Eye on the horizon (berpandangan sama pada sesamanya);
Seorang pemimpin harus bias bersikap adil
9. Originates (memiliki keaslian)
Seorang pemimpin harus mengembangkan intelegensi dan inisiatif yg sesungguhnya berasal dari tim yang mandiri,dan dilatih dg cara yg lebih modern daripada sekedar perintah dan kontrol,serta harus lebih memberikan inspirasi dan lebih bijak
10. Challenges the Status quo (menentang kemapanan)
Mampu melihat dan memainkan permainan untuk dapat memicu continues improvement dan melakukan tindakan efektif dalam konteks global
11. Own person (mengakui tanggung jawab ada pada pemimpin)
Memberi toleransi terhadap kegagalan seseorang, tapi memiliki keberanian untuk menghadapi lawan-lawan yang militant,dan mengakui tanggung jawab ada pada dirinya.
12. Does the right thing (mengerjakan yang benar).Memiliki kesabaran tanpa-batas untuk mendengar,mengarahkan dan membantu Mengambil keputusan hari ini yg tepat untuk lima tahun kedepan.Mengetahui bahwa data historis akan menjadi tidak relevan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua