Langsung ke konten utama

Analisa Peluang Usaha 2010 di Propinsi Jawa Timur


Menurut BPS 2009 jumlah Total perusahaan yang bergerak di sektor industri besar dan sedang di Jawa Timur sebanyak 6.196 buah dengan jumlah tenaga kerja 893.617 orang, dengan rincian sebagai berikut;
1. Industri makanan minunan jumlahnya 1.742 dengan tenaga kerja 179.4256 orang,
2. industri pengolahan tembakau 585 buah dengan tenaga kerja 195.390 orang.
3. Kemudian industri tekstil 361 buah tenaga kerja 31.407 orang,

4. industri pakaian jadi 3.678 buah tenaga kerja 34,020 orang,
5. industri kulit dan barang dari kulit 243 buah tenaga kerja 37.179 orang.
6. Industri kayu dan barang dari kayu 342 buah tenaga kerja 40.356 orang,
7. industri kertas dan barang dari kertas 149 buah dengan tenaga kerja 41.124 orang dan
8. industri penerbitan, percetakan dan produksi media rekaman sebanyak 133 buah dengan tenaga kerja 9.576 orang.
9. Industri batu bara, pengilangan minyak bumi, pengolahan gas bumi dan bahan bakar nuklir 11 buah tenaga kerja 1.122 orang,
10. industri kimia dan barang dari kimia sebanyak 275 buah tenaga kerjanya 38.500 orang,
11. industri karet barang dari karet 380 buah menyerap tenaga kerja 69.160 orang.
12. Industri galian bukan logam 320 buah dengan tenaga kerja 33.920 orang,
13. industri logam dasar 62 buah tenaga kerja 14.756 orang,
14. industri barang-barang dari logam kecuali mesin dan peralatannya 226 buah tenaga kerja 31.414 orang,
15. industri mesin dan perlengkapannya 67 buah tenaga kerja 18.894 orang,
16. industri mesin listrik dan perlengkapannya 38 buah tenaga kerja 7.904 orang,
17. industri radio, televisi, peralatan komunikasi dan perlengkapannya 13 buah tenaga kerja 3.523 orang.
18. Industri peralatan kedokteran, alat-alat ukur, peralatan navigasi, optik dan jam 4 buah tenaga kerja 528 orang, industri kendaraan bermotor 59 buah tenaga kerja 9.853 orang,
19. industri alat angkutan selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih 81 Buah tenaga kerja 10.854 orang, industri fumitur dan industri pengolahan lainnya 683 buah tenaga kerja 82.643 orang dan
20. industri daur ulang 44 buah tenaga kerja 2.068 orang.

Menurut BPS Jatim (2010) Struktur Ekonomi Jawa Timur pada triwulan I 2010 masih ditopang oleh tiga sektor utama yakni sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 28,44 persen, sektor Industri Pengolahan sebesar 27,37 persen, dan sektor Pertanian sebesar 19,67 persen. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur sebesar 75,48 persen. Sementara kontribusi sektor-sektor lainnya antara 1,15 persen sampai dengan 7,86 persen.Sedangkan Struktur Ekonomi Jawa Timur pada triwulan I 2010 masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga dan ekspor yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 66,99 persen dan 45,85 persen. Sementara PMTB berkontribusi cukup besar 19,94 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 7,04 persen,sedangkan konsumsi lembaga swasta nirlaba memberikan kontribusi terendah sebesar 0,62 persen. Impor, sebagai penambah pasokan barang/jasa ke Jawa Timur, juga memiliki peran besar, mencapai 43,11 persen.
Berdasarkan data-data diatas dapat dilihat bahwa pergerakan pertumbuhan ekonomi di jawa timur masih mengarah pada sektor perdagangan khususnya perdagangan yang berhubungan dengan barang-barang kebutuhan rumah tangga,namun pemenuhan barang-barang tersebut yang di penuhi oleh produk lokal hanya sekitar 57% sedangkan 43% masih dipenuhi oleh produk-produk impor khususnya dari Negara Asean dan Cina.Untuk itu Peluang usaha di sektor perdagangan khususnya kebutuhan rumah tangga,dan sektor makanan dan minuman masih memberi peluang yang cukup besar di tahun 2010 ini dengan catatan usaha yang dibuat harus memiliki keunggulan dari sisi harga,sedangkan apabila anda tidak bisa unggul dari sisi harga maka anda harus segmented dan focus sehingga anda dapat mendeferensiasikan produk yang dijual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu