Allah mengajarkan kepada setiap manusia yang mengaku dirinya sebagai pengusaha untuk menguasai kemampuan manajemen yang baik,dan dijabarkan sebagai berikut; Pertama, Setiap pengusaha yang mengaku dirinya muslim maka diwajibkan kepada dirinya untuk mengimplementasikan shalatnya dalam wujud mencari karunia Allah sebanyak-banyaknya dengan selalu mengamalkan nama-nama Allah (asmaul husnah) dalam setiap langkah bisnis kita
sebagaimana firman-Nya”Maka apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung ( QS al-Jumu’ah : 10 ). Kedua, kembangkan kemampuan sesuai dengan skill yang dimiliki untuk membangun keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi untuk mencapai keberhasilan suatu usaha yang digeluti sebagaimana firman-Nya “Tiap-tiap orang berbuat sesuai syakilah ( skill ) nya ( QS al-Isra : 84 ). Ketiga bekerjasamalah dengan orang yang paling baik atau kuat dalam bidang usaha yang digeluti dan dapat anda percaya sebagaimana Firman-Nya, ” .. karena sesungguhnya, orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.. ” ( QS al Qashah : 26 ). Dan Keempat, yakinlah dalam setiap langkah usaha kita Allah memberikan kemudahan sehingga kita mampu menyelesaikan persoalan dan kesulitan bisnis kita sebagaimana Firman-Nya “” Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya (QS al Mulk : 15 ) dan “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS.Alam Nasyrah ;4-5)
Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak sebelum ditanya kepadanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang dilakukannya; tentang masa mudanya; tentang hartanya, darimana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu ( HR Ahmad )
Setiap manusia memiliki kemampuan manajemen yang berbeda-beda menurut ruang lingkup masalah yang dihadapi sebagaimana firman-Nya Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran[1010], dan mereka tidak dianiaya. ( QS. Al Mukminun Ayat 62 )
[1010]. Maksudnya: Kitab tempat malaikat-malaikat menuliskan perbuatan-perbuatan seseorang, biarpun buruk atau baik, yang akan dibacakan di hari kiamat .
(Lihat surat Al-Jatsiyah ayat 28-29).
QS. al-Jatsiyah (45) : 28
(Allah berfirman): “Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan”.
QS. al-Jatsiyah (45) : 29
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.
Pada ayat tersebut diatas jelaslah Allah menyampaikan kepada kita bahwa ada tingkatan manajemen didalam kehidupan dan masing-masing orang akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan tingkatan tersebut.
Kemampuan Manajemen juga harus dikembangkan dimana pengembangan kemampuan manajemen, menurut Latif (2002:379), diukur dengan menggunakan 10 indikator yaitu:
1. Komunikasi verbal (verbal communication)
2. Mengatur waktu dan tekanan (managing time and stress)
3. Mengatur keputusan individu (managing indi¬vidual decisions)
4. Mengenali, menetapkan dan memecahkan per-masalahan (recognizing, defining, and solving problems)
5. Memotivasi dan mempengaruhi orang lain (motivating and influencing others)
6. Pendelegasian (delegating)
7. Menentukan tujuan dan mengartikulasikan visi (setting goals and articulating a vision)
8. Kesadaran diri (self-awareness)
9. Membangun tim (team building)
10. Mengatur konflik (managing conflict)
Komentar
Posting Komentar