Langsung ke konten utama

Building a business empire that started from the idea

Winston Churchill Menyatakan "Kekaisaran masa depan adalah kerajaan pikiran." Pernyataan tersebut amat cocok diera persaingan global dan kompleks sekarang ini.Banyak orang berhasil dan sukses karena dia mampu membangun kerajaan dalam pikirannya dan dia mampu menjadi kaisar yang baik yang mampu menempatkan skala prioritas dengan baik dan disiplin untuk mematuhinya sebagaimana pernyataan Stephen Covey "Kepemimpinan yang efektif adalah menempatkan hal pertama yang pertama. Manajemen yang efektif adalah disiplin. Pernyataan diatas apabila sangat cocok apabila dikaitkan dengan bisnis usaha kecil sektor perdagangan yang pertumbuhannya cukup tinggi namun tidak dibarengi oleh pertumbuhan pasar menyebabkan adanya tingkat persaingan yang tinggi.Hal ini berdampak pada penurunan volume penjualan yang mereka dapatkan,pertumbuhan penjualan,pertumbuhan pelanggan dan pertumbuhan profit yang dapat dicapai oleh usaha kecil akan mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi ini diikuti oleh ketidakmampuan usaha kecil dalam memanfaatan sumber daya aset finansial, fisik, SDM, dan organisasional,dan kapabilitas organisasi didalam mendaya-gunakan sumber daya-sumber daya lainnya dan teknologi untuk meningkatkan daya saing.Pada persaingan usaha yang ketat usaha kecil dituntut untuk mampu melakukan proses manajemen usaha yang produktif dan efisien mungkin, serta dapat menghasilkan produk/jasa yang sesuai dengan preferensi pasar dengan standar kualitas yang lebih baik dibadingkan dengan pesaing. Ketidakmampuan dalam memanfaatan sumber daya aset finansial, fisik, SDM, dan organisasional,dan kapabilitas mencakup atribut-atribut internal yang memungkinkan perusahaan mengkoordinasikan dan mendaya-gunakan sumber daya-sumber daya lainnya dan teknologi untuk meningkatkan daya saing,disinyalir karena kurangnya pemahaman dan orientasi terhadap wirausaha dan pasar yang berdampak pada penurunan kinerja pemasaran usaha kecil. Fenomena ini sejalan dengan hasil study Enciety Business Consult dalam RIPP Kota Surabaya 2007 yang menunjukan bahwa motivasi yang terkuak dan menjadi alasan kenapa menekuni usaha yang sedang dijalankan ini masih sangat mendasar yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kemudian tidak adanya pekerjaan lain yang juga seakan memberi kesan bahwa usaha yang sedang dijalankan sekarang ini semata-mata karena terdesak keadaan. Ini menunjukkan rendahnya orientasi terhadap wirausaha dan pasar yang dimiliki oleh usaha kecil sektor perdagangan sehingga berdampak pada penurunan kinerja pemasaran usaha kecil. Untuk itu perlu dilakukan perubahan orientasi bisnis dikalangan usaha kecil dengan merubah mindset mereka tidak menjadikan bisnis sebagai suatu pekerjaan sambilan atau terpaksa,namun mereka harus berpikir besar bahwa mereka sedang membangun sebuah kerajaan bisnis yang besar dan kuat sehingga tumbuh daya imaginasi dan kreatifitas mereka untuk menciptakan usaha yang inovatif,berkesinambungan dan berkelanjutan.Disamping itu pula membangun pribadi yang memiliki disiplin yang tinggi merupakan pondasi utama dalam menopang pembangunan kerajaan bisnis usaha kecil,semakin kuat disiplin mereka maka akan semakin kokoh pondasi bangunan bisnis yang dimiliki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu