Langsung ke konten utama

Strategi Pemasaran Produk Makanan dan Minuman Untuk Anak-anak

Banyak sekali produk makanan yang dikelola oleh Usaha Kecil dan Mikro itu ditujukan untuk segmentasi anak-anak,kalah bersaing dengan usaha besar yang sudah mapan dan memiliki kekuatan dana untuk menjalankan strategi pemasarannya.Namun ada beberapa bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M) yang tetap eksis ditengah persaingan yang begitu ketat dengan Usaha skala menengah dan besar. Berikut beberapa tips untuk menjadikan bisnis makanan dan minuman Usaha Kecil dan Mikro : 1.Segmentasi dan Target Pasar Segmentasi dalam strategi pemasaran yang ditetapkan harus didasarkan pada siklus hidup keluarga, daya beli,dan domisili. Target segmen yang dipilih harus yang peka pada harga yang berdomisili di perkotaan. UK&M juga perlu menambahkan segmentasi berdasarkan psikografis yaitu konsumen yang telah membeli makanan atai minumannya cenderung untuk membeli variasi produk lainnya dari produsen yang sama. Dengan cara memberi stimulus berupa,hadiah,diskon atau produk tester. 2.Positioning Bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M) juga harus diposisikan sebagai produk berkualitas dengan tetap menjaga kebersihan pada kemasan atau display produk dan tunjukkan kesah higines melalui tampilan yang mengkombinasikan warna biru dan putih. 3.Bauran Pemasaran a.Produk Produk bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M), ditunjang dengan kandungan yang sesuai ketentuan standar Depkes RI.jika tidak memungkinkan karena biaya maka usahakan bentuk kemasan dan display produk yang memang lebih diminati konsumen. b.Harga Harga merupakan atribut yang dipertimbangkan kosumen dalam menentukan pilihan bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M) .Penetapan harga mempertimbangkan daya beli masyarakat . Harga tetap terjangkau. Hal yang penting untuk terus dijaga oleh perusahaan adalah fluktuasi harga. Harus dihindarkan terjadinya fluktuasi hargakarena dari riset terlihat bahwa fluktuasi harga merupakan salah satu unsur yang sangat diperhatikan oleh konsumen. c.Saluran distribusi Penggunaan saluran distribusi harus murah dan dekat dengan pasar sehingga konsumen mudah mendapatkan produk . d.Promosi i.Iklan Melalui keluarga, dengan menjadikan keluarga pembeli sebagai sarana utama dalam beriklan.Dalam menyajikan informasi sebaiknya memperlihatkan keunggulan produk, berfokus pada keunggulan produk dapat menyampaikan pesan produsen untuk memberi pengetahuan yang bersifat mendidik pada konsumen sehingga konsumen sadar fungsi dan manfaat bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M) tersebut. ii.Promosi Penjualan Promosi penjualan melalui pemberian hadiah pada setiap pembelian sebaliknya tidak perlu dilakukan karena hasil riset menunjukkan bahwa pemberian hadiah dikategorikan kurang penting (hasil survey).Sebaiknya promosi dilakukan dengan memberi tester produk. iii.Hubungan Masyarakat. Membina hubungan dengan pelanggan agar tetap loyal terhadap bisnis olahan makanan Usaha Kecil dan Mikro(UK&M). iv.Penjualan Personal Lakukan penjualan personal dengan mendatangi rumah konsumen untuk dapat mengenal lebih dekat konsumen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua