Langsung ke konten utama

Strategi Mendisain Toko Ritel

Menurut Philip Kotler Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama: – Motivasi – Persepsi – Pembelajaran – Keyakinan serta sikap Ketika melakukan pembelian, pembeli melalui proses keputusan yang terdiri dari: – Pengenalan kebutuhan – Pencarian informasi – Evaluasi alternatif – Keputusan pembelian – Perilaku pascapembelian.
Demikian halnya dengan sebuah usaha Toko Ritel,amat sangat dipengaruhi oleh kesan yang menimbulkan persepsi konsumen terhadap sebuah Toko Ritel,Jika Disan dan kemasan toko menarik akan merangsang konsumen untuk datang dan melihat kedalam apakah keberadaan toko tersebut sesuai dengan persepsinya,kemudian pada saat dia berbelanja dia mulai melakukan aspek pembelajaran dan evaluasi alternatif,kemudian mengambil keputusan pembelian.Dan jika dia merasa bahwa toko tersebut telah memenuhi apa yang dia persepsikan maka akan menumbuhkan keyakinan dan sikap yang membuat konsumen melakukan pembelian ulang bahkan akan mereferensikan kepada orang lain untuk berbelanja di Toko tersebut. Strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dimulai dengan memilih pelanggan mana yang akan dilayani dan memutuskan proposisi nilai yang dapat melayani pelanggan sasaran dengan sangat baik • Strategi ini terdiri dari empat langkah: 1. Melihat dan Mengamati Pasar mana yang bisa dilayani dengan baik 2. Memilih dan Menetapkan sasaran pasar yang akan dilayani 3. Menciptakan sesuatu yang berbeda dengan para pesaing dari sisi disain,display,kelengkapan barang dan harga psikologis 4. Membangun Positioning khususnya dari sisi pelayanan dan kenyamanan Salah satu upaya yang bias menjadikan Toko memiliki posisioning yang berbeda dengan pesaing adalah : Aspek fisik dan tempat yang kongkrit dari lingkungan yang mencakup suatu kegiatan konsumen.Stimuli : warna,suara, penerangan, cuaca, dan susunan ruang orang, atau benda dapat mempengarhi perilaku konsumenLingkungan fisik mempengaruhi persepsi konsumen melalui mekanisme sensor penglihatan, pendengaran, penciuman, dan bahkan Sentuhan. Lingkungan fisik dapat mempengaruhi perilaku,sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan.Contoh lingkungan mempunyai implikasi yang penting untuk membangun citra Bisnis. Atmospherics menurut Kotler sebagai usaha merancang lingkungan membeli untuk enghasilkan pengaruh emosional khusus kepada pembeli yang kemungkinan meningkatkan pembeliannya. Warna dapat memiliki kekuatan yang mengarakan konsumen di samping penciptaan citra.konsumen cenderung bergerak ke warna yang hangat (merah dan kuning) tapi merasakan bahwa warna hangat umumnya tidak menyenangkan. Warna dingin (biru dan hijau) tidak menarik perhatian konsumen tapi dianggap menyenangkan. Tempo musik mempengaruhi perilaku konsumen. jika diberi tempo musik latar dan lambat. konsumen meluangkan waktunya lebih lama dan • jika musik dengann tempo yang cepat Tingkat lalu lalang konsumen juga cepat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua