Langsung ke konten utama

Strategi Promosi yang Murah dan Efektif Untuk Usaha Mikro,Kecil dan Menengah


Pada persaingan yang ketat sekarang ini,usaha mikro,kecil dan menengah dituntut untuk mampu bersaing dengan menyampaikan sesuatu pada konsumen melalui aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama terdiri atas periklanan, penjualan personal, dan promosi penjualan secara efektif dan efisien. Keseluruhan aktivitas komunikasi pemasaran tersebut dinamakan bauran pemasaran (Sulaksana, 2003:24). Salah satu bauran pemasaran tersebut adalah melalui media periklanan. 

Advertising merupakan salah satu bentuk dari bauran komunikasi pemasaran yang yang berpotensi besar untuk mencetak penjualan. Salah satu media advertising yang tepat dan murah adalah melalui penyebaran leaflet.
Leaflet merupakan alat promosi yang fleksibel dan memiliki penampilan yang cukup menarik dalam menyampaikan pesan kepada konsumen. Menurut Hasty dan Reardon (1997:508), leaflet mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1.      Adanya ilustrasi yang jelas tentang produk yang ditawarkan.
2.      Merupakan sarana promosi yang dapat dilakukan secara rutin dan dalam frekuensi yang cukup tinggi.
3.      Fleksibel dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi secara tiba-tiba.
4.      Umumnya dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengadakan kegiatan belanja, misalnya keterangan tentang lokasi toko, alamat dan nomor telepon toko.
5.      Biaya lebih murah dibanding media lain.
6.      Memberikan kesegaran (sense of immediacy).
7.      Dapat menampilkan ciri khas dari perusahaan yang mengeluarkan atau mencetak selebaran (leaflet) tersebut.
8.      Alat informasi yang sangat efektif dalam usaha memberikan informasi yang terbaru kepada konsumen.

Penyebaran leaflet dianggap efektif jika memenuhi unsur-unsur dalam komunikasi dan pesan yang dikirim oleh pengirim diterima dan diartikan oleh penerima sama dengan apa yang dimaksud dalam pesan sehingga penerima bereaksi sesuai dengan yang diharapkan. Di dalam leaflet tercantum informasi harga khusus untuk produk tertentu dengan periode tertentu, ilustrasi atau gambar produk, harga produk, dan promosi lain yang ditawarkan. Media promosi melalui leaflet diharapkan akan mampu membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian sebagai salah satu bentuk respon atau feedback dari konsumen.
Berdasarkan hasil sebuah penelitian pada toko ritel (ilklan leaflet mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Toko ritel. artinya iklan leaflet toko ritel mempunyai kontribusi terhadap persepsi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Kontribusi iklan leaflet terhadap keputusan pembelian Toko ritel besarnya 71% dan sisanya 29% disebabkan variabel lain yang tidak dibahas dalam model regresi. Berarti untuk meningkatkan presepsi konsumen terhadap keputusan pembeliannya, Toko ritel harus tetap konsentrasi terhadap iklan leaflet.
Untuk meningkatkan efektifitas promosi iklan melalui leaflet,maka pihak toko ritel harus membuat informasi yang sederhana,disain gambar yang menarik dan menonjolkan keunggulan Toko ritel sebagai takelinenya.misalkan Harga murah,kualitas terjamin,garansi.Jika budget terbatas gunakan kertas berwarna (gunakan kertas berwarna merah jika tulisan atau gambar hanya satu warna) dan minimal ukuran adalah A4(jika leaflet selembar).Tempelkan leafleat ditempat yang memungkinkan orang akan melihat minimal 10 detik.Jangan disebar di jalan raya,tetapi cari wilayah segmen utama pasar anda dan berikan secara personal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua