Langsung ke konten utama

Tips Manajemen Bisnis Ditengah Gejolak Badai Inflasi

Pelaku Bisnis ditengah gejolak badai inflasi yang semakin tinggi, tidak cukup hanya sekedar visioner saja tetapi dia juga harus Brilliant dan Risk Taker dalam pengambilan Keputusan.Inflasi pada hakekatnya adalah dampak dari kebergantungan kita kepada produk negara lain dan budaya konsumtif yang tinggi yang menurunkan nilai produktivitas usaha kita.Untuk itu jika ingin tetap survive dalam bisnis ditengah badai tsunami inflasi maka kita harus menggunakan jurus 3M,Memahami Bisnis,Menentukan Pelanggan,Menerima Requirement Pelanggan. Inflasi membuat harga-harga melambung dan daya beli masyarakat menurun,meskipun demikian jangan pernah berpikir tidak bisa pada kesan awal Anda melihat sebuah peluang,karena itu akan menutup kekuatan anda untuk dapat menangkapnya. Berfikir sederhana,bertindak cepat,tepat dalam memanfaatkan setiap momentum bisnis,dan menjadi pencipta adalah kunci utama untuk kesuksesan.Kunci dari memanfatkan peluang dan momentum adalah inovasi,untuk Berinovasi dperlukan focus pada segmen tertentu dan selalu ingin melayani konsumen secara premium dan personal. Banyak orang kehilangan fokus,karena mengharap sesuatu yang instan,aji mumpung dengan keberuntungan dan tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki.Kemudian mengalami kejatuhan dan biasanya diawali oleh keragu-raguan,kebimbangan dan ketakutan,serta rasa rendah diri, tersisih dan terhinakan,lupa pada kekuasaan dan kebesaran Allah yang telah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan. Tanpa disadari banyak kegagalan dalam hidup kita disebabkan karena kita salah menentukan tempat pemberhentian,sering berhenti di keluh kesah.Kesukaran dan kesakitan diperlukan agar bisa melihat betapa tidak berdayanya diri kita dan begitu besarnya kasih sayang Allah pada diri kita. Pada hakekatnya bisnis adalah sebuah bentuk hubungan antara produsen dan konsumen.Hubungan berlanjut karna ada kepentingan,langkah bijak membangun keberlanjutan adalah menjadikan diri kita penting bagi lingkungan sekitar.Diperlukan sebuah konsistensi dalam setiap tindakan untuk menciptakan hubungan yang berkualitas dan saling menguntungkan.Konsistensi itu amat bergantung pada karakter yg kita miliki,maka merubah sikap mental lebih dulu adalah sebuah langkah awal membangunnya. Kita memang tidak bisa mengendalikan lingkungan sekitar kita,tapi bisa mengendalikan pikiran dan perilaku kita utk tetap positif dan Move On.Langkah menjadi berat dalam menggapai Asa,karna fikiran & hati dipenuhi banyak prasangka,buang prasangka agar ringan langkah menggapai asa.Sukses itu pilihan,bukan keinginan,banyak orang menginginkan kesuksesan tetapi tdak pernah memilih sukses dalam setiap tindakan yg dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha merupakan suatu alat untuk memastikan bahwa sebuah usaha dijalankan dengan benar dan tepat, yang mencakup pemilihan kegiatan yang akan dijalankan, bagaimana menjalankan dan kapan dimulai dan selesainya pekerjaan itu, untuk membantu tercapainya tujuan usaha. Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha,dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha Seorang wirausaha menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993) (dalam Suryana,2003) mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut : “ An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”. Wirausaha adalah orang yang menciptakan bisnis baru dalam

Evaluasi Strategi,Kunci Kemenangan Tim

Kegagalan sebuah Tim dalam suatu pertandingan,lebih banyak disebabkan karena tidak adanya evaluasi atau control terhadap strategi yang diterapkan. Kontrol strategi adalah suatu proses merubah rencana bisnis yang diakibatkan adanya perubahan kondisi/situasi, adanya tambahan pengetahuan atau membuat penyesuaian untuk mengarahkan aktivitas-aktivitas agar sesuai dengan rencana. Dimana kegiatannya sbb: • Menentukan target prestasi kerja,standar-standar dan batas batas toleransi untuk tujuan,strategi dan pelaksanaannya. • Mengukur kondisi riel terhadap target yang telah ditentukan • Menganalisis penyimpangan-penyimpangan terhadap batas-batas toleransi. • Melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan. Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai berikut: a) Menentukan suatu standar untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter Drucker mengusulkan lima kriteria untuk penentua

Strategi membangun Daya Saing di era Hyper Competition

Pada Era Hypercompetition(Persaingan tingkat tinggi dan mengglobal) dimana semua perusahaan menawarkan sesuatu yang baru dan terstandarisasi karena adanya perkembangan teknologi dan ini menyebabkan keunggulan kompetitif sulit untuk bisa dipertahankan karena begitu mudahnya pesaing meniru.Pada kondisi ini setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa bersaing dalam harga,kualitas,dan inovasi pada setiap aktivitas-aktivitasnya Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan ( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau lebih baik dibanding pesaing). Untuk mempertahankan keunggulan bersaing, kompetensi inti haruslah menambah nilai, sulit digantikan, sulit bagi pesaing untuk meniru, dan dapat dipindahkan sepanjang perusahaan (Barney, 1991; Grant, 1991) .Untu