Damapour (1991) mengklasifikasikan inovasi menjadi beberapa
tipe, antara lain : administrative innovation, technical innovation,
product/service innovation, process innovation, radical innovation, incremental
innovation. Dimana product/service innovation adalah produk atau jasa baru yang
diperkenalkan pada pengguna luar atau karena kebutuhan pasar.
Kualitas produk atau pelayanan, kreativitas periklanan,
keunggulan harga, dan keluasan lini produk jarang menjadi cara yang sukses
untuk membedakan bisnis Anda. Konsumen mengharapkan kualitas terbaik, katanya,
mereka tidak menganggap itu bonus. Dalam kondisi yang sama, pesaing Anda dapat
memangkas harga secepat Anda.Setelah mengabaikan teknik-teknik pemasaran umum
sebagai sia-sia, Trout menyampaikan ide-ide membedakan akan membedakan Anda
dari pesaing maka kita harus memiliki atribut yang dapat dilihat dan menjadi
pembeda produk kita dengan pesaing, memiliki warisan, menjadi preferensi
kelompok konsumen tertentu(Trout, J., & Rivkin, S, 2010).
Keberadaan revolosi industri 4.0 telah meningkatkan penetrasi pengguna layanan mobile di Indonesia mencapai
112%, yaitu jumlahnya melebihi jumlah penduduk Indonesia (Lubis, M, 2014)
Revolosi industri 4.0 juga telah membuat Wom (Word Of Mouth) berkembang dari komunikasi tunggal
searah menjadi komunikasi yang bersifat jaringan dan tersebar dan dikenal
dengan sebutan E-wom (Electronic Word Of Mouth) (Yiling dan Xiaofen, 2009).
E-wom (Electronic Word Of Mouth) banyak dimanfaatkan pelanggan untuk menggali
informasi mengenai suatu produk (Reza Jalilvand dan Samiei, 2012).
Permasalahan mendasar
didalam membangun inovasi dan managemen pelayanan di era revolusi industri 4.0
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan adalah sulitnya kita mengidentifikasi
keinginan dan kebutuhan konsumen, dan cepatnya penyebaran sebuah informasi yang
membuat perubahan perilaku konsumen.
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas layanan online berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Sousa & Voss (2009), serta Ho & Lin (2010).Orientasi kewirausahaan menempati posisi strategis dalam mengembangkan keberlanjutan barang konsumsi kecil. Pemilik barang konsumsi perlu berkomitmen terhadap inovasi, proaktif, berani dalam mengelola dan mengambil risiko (Arasy A, 2013) . Dimensi kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yang menggunakan internet sebagai transaksi pembelian(George dan Kumar, 2014) dan Keamanan dalam bertransaksi secara online juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan(Ilham, et al ,2016). Dimana Hasil penelitian pengaruh e-wom terhadap kepuasan pelanggan lebih efektif dan kuat ketika melalui citra(Sang Putu Angga, 2017). Hasil penelitian lainnya menunjukan kepuasan dengan proses penyelesaian keluhan berdampak positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan perusahaan yang menggunakan internet(Cai dan Chi, 2018).
Bagaimana implementasi
Society 5.0 dalam melakukan strategi inovasi layanan jasa dalam mengantisipasi
revolusi industri 4.0 sebagai berikut:
1. Layani pelanggan
dengan pendekatan lebih personal.Pelanggan yang mengatakan tentang masalah
keluhannya dan mendapatkan penanganan baik, cenderung lebih loyal daripada
dengan pelanggan yang tidak mengatakan keluhannya sama sekali. Supaya terjalin
hubungan yang erat dengan pelanggan, kuncinya terletak pada keterbukaan dan
komunikasi, baik untuk hal yang baik ataupun yang berupa pengaduan keluhan.
2. Untuk dapat
berhasil dalam menciptakan perbedaan,maka strategi utama yang harus dilakukan
adalah fokus,dimana kefokusan kita membuat kita lebih rinci dalam melayani dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.Terlebih lagi jika kita fokus pada
konsumen local yang kita sendiri hidup dan tinggal didaerah tersebut yang
membuat kita lebih mudah untuk memahami karakter konsumen.Sudah saatnya kita
berfokus pada konsumen lokal kita dan membatasi area segment kita agar kita
dapat menciptakan perbedaan yang terlihat jelas di mata konsumen kita.
3. Di Era revolusi
industri 4.0 strategi manajemen inovasi
pelayanan harus menggunakan kombinasi antara fokus terhadap keunikan dan pada
saat yang bersamaan juga bisa menurunkan biaya produksi sehingga harga bisa
terjangkau oleh konsumen.
4. Untuk menjaga
keberlangsungan dari strategi inovasi dan manajemen layanan jasa dalam era
revolusi Industri 4.0 dan society 5.0, maka perusahaan harus fokus pada
profitabilitas konsumen menjadi kunci kesuksesan dan daya saing.
Daftar Pustaka
· Alimudin, A.
(2013). Pengaruh Orientasi Wirausaha terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan
dan Kinerja Pemasaran Usaha Kecil Sektor Perdagangan (Consumer Goods) di Kota
Surabaya. In Proceeding SCA-3 UNSOED (pp. 229–234). UNSOED. Retrieved from
http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/view/229
· Cai, R., &
Chi, C. G.-Q. (2018). The Impacts Of Complaint Efforts On Customer Satisfaction
And Loyalty. Service Industries Journal, 1–21. https://doi.org/10.1080/02642069.2018.1429415
· Damanpour,
Fariborz. 1991. Organizational Innovation : a Meta-Analysis of. Determinants
and Moderators, The Academy of Management Journal. Vol. 34 (3)
· George, A.,
& Kumar, G. S. G. (2014). Impact Of Service Quality Dimensions In Internet
Banking On Customer Satisfaction. Indian Institute of Management Calcutta,
41(1), 73–85. https://doi.org/10.1007/s40622-014-0028-2
· Ilham, T., Andi,
T. H., & Maria, M, M. (2016). Pengaruh Relationship Marketing, Keamanan,
Kepercayaan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Online Shop Dan
Loyalitas Konsumen Sebagai Variabel Intervening Pada Online Shop NUMIRA.
Journal Of Management, 2(2), 1–18.
· Reza Jalilvand,
M., & Samiei, N. (2012). The Effect Of Electronic Word Of Mouth On Brand
Image And Purchase Intention. Marketing Intelligence & Planning, 30(4),
460–476. https://doi.org/10.1108/02634501211231946.
· Sang Putu Angga,
M. P. (2017). Pengaruh E-wom Terhadap Citra Destinasi, Kepuasan Dan Loyalitas
(Studi Pada Kunjungan Wisatawan Di DIY). Jurnal Modus, 29(2), 201–218.
· Trout, J., &
Rivkin, S. (2010). Differentiate or die: survival in our era of killer
competition. John Wiley & Sons.
· Yiling, Z.,
& Xiaofen. (2009). The Impacts Of Online Word-Of-Mouth On Consumer’s Buying
Intention On Apparel: An Empirical Study, International Symposium On Web
information System And Application, 09, 24–28.
· Yatimul
Ainun.(2019) https://m.timesindonesia.co.id/read/199673/20190207/113722/jepang-go-society-50-indeks-rekomendasi-indonesia-siap-sambut-masyarakat-50--/
Komentar
Posting Komentar